Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan posko penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap di Provinsi Riau kembali diaktifkan mengingat daerah itu kembali dikepung asap.
"Dari informasi yang kami dapat, posko dibuka atau diaktifkan lagi sejak Senin (15/9)," kata Kepala Bidang Data BNPB, Agus Wibowo kepada Antara di Pekanbaru lewat telekomunikasi, Selasa siang.
Posko yang dimaksud Agus tersebut terletak di Kompleks Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru dengan dilengkapi fasilitas seperti helikopter dan pesawat untuk modifikasi cuaca.
"Jumlah unit helikopter atau pesawatnya saya kurang tahu, namun yang pasti ada dan sekarang masih terus dioperasikan," katanya.
Sejak beberapa hari terakhir sejumlah wilayah kabupaten/kota di Provinsi Riau telah kembali diselimuti kabut asap.
Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan telah memberlakukan siaga darurat kebakaran lahan dna hutan serta kabut asap hingga 30 November mendatang.
"Walau kabut asap pada kebakaran kali ini merupakan kiriman dari tetangga, kami tetap memberlakukan siaga darurat," kata Kepala BPBD Riau, Said Saqlul Amri.
Ia mengatakan, upaya pengiriman helikopter juga terus dimatangkan, juga berkoorinadi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jambi dan Sulawesi Selatan.
"Berbagai upaya terus dikordinasikan pihak BPBD Riau dengan tim terkait, guna mengurangi kabut asap di Riau," katanya lagi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan jumlah titik panas atau "hotspot" di Provinsi Riau terus meningkat dan kini sudah mencapai 114 titik seiring makin pekatnya polusi asap kebakaran lahan dan hutan.
Data terkini dari Satelit Terra dan Aqua berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada hari ini pukul 05.00 WIB menunjukan ada 267 "hotspot" di wilayah Sumatera, 114 titik di antaranya berada di Riau.
Titik panas tersebar di sembilan kabupaten/kota di Riau, dan jumlahnya naik dibandingkan pada Senin (15/9) yang mencapai 51 titik.
Titik panas paling banyak terdeteksi di Kabupaten Pelalawan sebanyak 38 titik, diikuti Kabupaten Indragiri Hulu 21 titik, serta Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi masing-masing 16 titik.
Kemudian titik panas juga terdeteksi di Kabupaten Kampar sebanyak 13 titik, Bengkalis ada lima titik, Rokan Hilir dan Siak masing-masing dua titik, dan Kepulauan Meranti ada satu titik.
Untuk tingkat kepercayaan atau keakuratan data di atas 70 persen menunjukan sebanyak 45 berupa titik api atau kebakaran hutan dan lahan.
Berita Lainnya
KLHK bangun 35 posko "Patu" cegah karhutla di Riau, begini fungsinya
12 July 2019 17:18 WIB
BNPB Dirikan Posko Penanggulangan Karhutla
16 August 2012 13:00 WIB
Kapolda Riau andalkan "Lancang Kuning" aplikasi penanggulangan Karhutla
15 October 2019 14:39 WIB
Pertamina Dumai bagikan 1.000 masker antisipasi dampak asap Karhutla
28 August 2019 18:19 WIB
BNPB ajak semua elemen bangsa hentikan karhutla
03 August 2019 7:56 WIB
DPR Usulkan Luhut Jadi Koordinator Penanggulangan Asap
13 October 2015 11:05 WIB
Penanggulangan Kabut Asap Riau Gunakan TMC "Flare"
04 September 2015 10:40 WIB
Penanggulangan Bencana Asap Riau Habiskan Rp267 Miliar
04 April 2014 13:50 WIB