Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kabut asap dampak dari peristiwa kebakaran hutan dan lahan, Selasa malam terasa kian pekat menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
"Baunya juga semakin terasa menyengat dan menyesakkan," kata Melia (30), ibu rumah tangga warga Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.
Dia mengaku khawatir kualitas udara yang kian menurun akibat tercemar asap dapat mengganggu kesehatan dua balitanya yang masih berusia tujuh bulan dan satu tahun sembilan bulan.
"Kemarin saya mengikuti Seminar Prenagen, dan dokter yang menjadi narasumber pada acara itu mengatakan kalau asap kebakaran hutan sangat membahayakan kesehatan anak dan ibu hamil," katanya.
Pantauan Antara, kabut asap di Pekanbaru terasa dan terlihat lebih pekat dibandingkan sehari sebelumnya. Pada jarak kurang dari 500 meter, cahaya lampu jalan tampak redup akibat terlindung asap.
Sejumlah warga pejalan kaki dan pengendara sepeda motor sebagian telah tampak mengenakan masker untuk mengantisipasi berbagai penyakit yang mengancam saat "musim" kabut asap.
"Kalau tidak, bisa kena ISPA (Inveksi Saluran Pernafasan Atas)," kata Azhar (27), warga Jalan Bukit Barisan, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.
Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya merilis, kabut asap telah mencemari udara sebagian Riau, khususnya Pekanbaru dan sebagian wilayah Pelalawan serta daerah kabupaten/kota lainnya.
Menurut hasil pantauan Satelit Terra dan Aqua, di daratan Riau telah bermunculan lebih seratus titik panas di mana kurang dari setengahnya dipastikan merupakan peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Bidang Data BNPB, Agus Wibowo mengatakan, dengan kondisi demikian posko penanggulangan bencana asap dan kebakaran lahan di Riau kembali diaktifkan.
Posko yang dimaksud Agus berada di dalam Kompleks Lanud TNI Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
"Sejak kemarin posko itu telah kembali diaktifkan dan upaya pemadaman terus dilakukan baik melalui jalur darat maupun udara," katanya.
Gubernur Riau Annas Maamun sebelumnya telah mengimbau para bupati dan wali kota untuk membentuk masyarakat peduli api hingga ke pelosok desa guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan penyebab munculnya kabut asap.
Berita Lainnya
Kabut asap pekat selimuti Dumai, warga terlihat belum gunakan masker
23 March 2024 23:19 WIB
PARADE FOTO - Langit Siak diselimuti kabut
01 November 2023 20:07 WIB
604 anak di Pekanbaru terkena ISPA diduga dampak karhutla
11 October 2023 19:53 WIB
Mesin ISPU di Pekanbaru tak berfungsi di saat warga membutuhkan
11 October 2023 18:11 WIB
Sekolah di Riau kembali tatap muka karena kualitas udara membaik
10 October 2023 17:28 WIB
Ciptakan hujan buatan, BPBD Riau semai 500 kg garam di Siak dan Pelalawan
10 October 2023 11:26 WIB
Pro kontra belajar daring saat bencana kabut asap di Pekanbaru
10 October 2023 8:40 WIB
SD-SMP masih masuk saat kabut asap melanda, orangtua di Pekanbaru khawatir
09 October 2023 21:26 WIB