Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau membantah mendiamkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayahnya dan berbagai provinsi di Pulau Sumatera dan berdampak terjadinya kabut asap yang melanda Riau.
"Tidak, tiap hari kita dapat laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kalau kondisi sekarang ini makin parah, maka akan kita tingkatkan dari siaga menjadi tanggap," ujar Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Kamis.
Menurutnya, setiap hari pihaknya mendapatkan laporan dari berbagai daerah di provinsi tersebut mengenai kabut asap yang diteruskan ke Posko Satgas Tanggap Tarurat Bencana Asap Riau yang didirikan Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadi Pekanbaru.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bekantor di Jakarta dan melakukan rapat secara rutin setiap hari terutama pada pagi dan sore hari untuk melakukan antisapasi gangguan kabut asap.
"Kita tidak ada berhenti seperti pagi dan sore tetap menggelar pertemuan, seperti kemarin mengenai helikopter yang akan kita gunakan. Ada satu unit helikopter mau ditarik, tapi kita minta tetap dipertahankan sini dulu," katanya.
Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru menyebutkan jumlah titik panas di Pulau Sumatera berjumlah 329 titik yang tersebar di beberapa provinsi diantaranya seperti Sumatera Selatan 218 titik, Jambi 49 titik dan Riau 29 titik.
Kualitas udara hampir seluruh kabupaten kota di Riau sudah tidak lagi dalam kategori sehat. Bahkan hanya sedikit Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) menunjukkan kualitas sedang, sedangkan rata-rata ISPU sudah memasuki kategori tidak sehat hingga berbahaya.
Pantauan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau menunjukan kualitas udara di Kandis, Kabupaten Bengkalis sebesar 473 polutan standar indeks (psi), Perawang, Kabupaten Siak 274 psi, Rumbai, Kota Pekanbaru 190 psi, Petapahan, Kabupaten Kampar 153 psi dan Kota Dumai 89 psi.
"Itu belum data semuanya dari 12 kabupaten/kota di Riau. Data itu bisa berubah sewaktu-waktu atau tergantung kualitas udara yang dihasilkan sekitar alat ISPU yang dipasang," kata Kepala BLH Riau, Yulwiriati Moesa. (Advertorial).
Berita Lainnya
Pemprov DKI catat seribu lebih pendatang baru tiba di Jakarta usai arus balik
23 April 2024 14:52 WIB
Pemprov Riau-PTPN IV Regional III selaraskan program
21 April 2024 17:07 WIB
Relokasi guru PPPK Pemprov Riau tak dipungut biaya
20 April 2024 16:07 WIB
PT Freeport Indonesia setor Rp3,35 triliun kepada Pemprov Papua Tengah
17 April 2024 16:12 WIB
Di Kuansing, Asisten I Pemprov Riau ajak menabung di BRK Syariah
01 April 2024 13:45 WIB
Pemprov Riau salurkan berbagai bantuan ramadhan di Kepulauan Meranti
31 March 2024 7:21 WIB
Direksi BRK Syariah lanjutkan safari Ramadhan bersama Pemprov Kepri ke Karimun
28 March 2024 10:16 WIB
BRK Syariah dan Pemprov salurkan bantuan pembangunan masjid di Desa Semunai
27 March 2024 10:25 WIB