Polda Riau Tangani 12 Kasus Penyelewengan BBM Bersubsidi

id polda riau, tangani 12, kasus penyelewengan, bbm bersubsidi

Polda Riau Tangani 12 Kasus Penyelewengan BBM Bersubsidi

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Provinsi Riau telah menangani 12 perkara penyelewengan bahan bakar minyak bersubsidi sepanjang 2014 dan menetapkan 19 tersangka dari sejumlah kasus itu.

"Dari 12 perkara itu, delapan di antaranya sudah lengkap atau P21," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Polisi Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Kamis.

Untuk sisanya atau sekitar empat berkas lagi, demikian Guntur, sejauh ini masih dalam proses pelengkapan dan akan menyusul dilimpahkan ke kejaksaan.

"Itu merupakan rangkuman jumlah kasus yang ditangani sejumlah jajaran di tingkat kabupaten/kota," kata Guntur.

Dari sejumlah kasus itu, kata Guntur, juga turut diamankan barang bukti BBM bersubsidi jenis solar dengan jumlah total mencapai 30 ribu liter.

Dari rincian yang diterima, kata AKBP Guntur, kasus yang ditangani oleh Direktorat Polisi Perairan Polda Riau bersama jajaran sebanyak ada empat kasus.

Sementara untuk jajaran polres, kata dia, masing-masing hanya menangani satu perkara kecuali Polresta Pekanbaru, Indragiri Hilir, Pelalawan Rokan Hulu dan Polres Kabupaten Kepulauan Meranti.

Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Provinsi Riau sebelumnya menyatakan sejumlah industri di berbagai daerah khususnya wilayah pesisir diindikasikan kerap membeli bahan bakar minyak bersubsidi hasil dari kejahatan yang dilakukan mafia BBM.

"Kami telah membahas persoalan ini dan nantinya akan dikoordinasikan ke instansi berwenang seperti Pertamina, kepolisian mapun pemerintah daerah atau dinas perindustrian," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Riau Nizhamul.

Ia mengatakan, Kominda untuk di berbagai wilayah pesisir Riau atau tepatnya pada kawasan industri terus melakukan pemantauan dan monitoring kondisi tersebut.

Menurut dia, cukup banyak informasi yang didapat bahwa terjadi penyelewengan atau penimbunan BBM bersubsidi telah menimbulkan kerugian signifikan bagi negara.

"Daerah pesisir Riau seperti Kota Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis dan Meranti, selain merupakan daerah industri juga merupakan daerah perairan yang terbagi atas pulau-pulau yang rentan penyelewegan BBM," katanya.