Pemprov Riau Siapkan Rp10 Miliar untuk Darurat Asap

id pemprov riau, siapkan rp10, miliar untuk, darurat asap

Pemprov Riau Siapkan Rp10 Miliar untuk Darurat Asap

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau telah menyiapkan dana sebesar Rp10 miliar untuk tanggap darurat bencana kabut asap dan kebakaran lahan serta hutan.

"Sampai sekarang dana tersebut masih belum digunakan karena sejauh ini kebakaran lahan dan kabut asap belum begitu buruk," kata Sekretaris Daerah Riau, Zaini Ismail kepada pers lewat pesan elektronik yang diterima, Senin.

Ia menyebutkan, dana tersebut adalah dana "on call" sebesar Rp10 miliar dan baru akan digunakan apabila telah lebih enam kabupaten/kota yang menyatakan siaga bencana kabut asap.

Menurut dia, sejauh ini masih beberapa kabupaten/kota saja yang mengalami pencemaran asap dampak kebakaran hutan dan lahan, sementara selebihnya masih dalam kondisi baik.

"Dan setelah beberapa hari ini beberapa wilayah dilanda hujan, kabut asap juga berlahan hilang," katanya.

Menurut Zaini kabut asap yang melanda berbagai kabupaten/kota di Provinsi Riau merupakan asap kiriman provinsi tetangga seperti Jambi dan Sumatera Selatan.

"Kalau kebakaran lahan di Riau saya dengar masih minim karena telah terjadi hujan," katanya.

Peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Riau menurut pemerhati lingkungan dari Universitas Riau, Tengku Ariful Amri, berlangsung setiap tahun sejak 17 tahun terakhir.

Menurut dia, kondisi tersebut telah mendatangkan kerugian yang teramat besar sehingga membutuhkan waktu panjang untuk pemulihan kondisi lingkungan.

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, kebakaran hutan dan lahan di Riau selama Februari-April 2014 telah menelan kerugian hingga Rp20 triliun.

Kepala Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyatakan, berdasarkan data 2006-2014, pola hotspot (titik panas) di Sumatera dominan terjadi pada pertengahan Juni-Oktober (lima bulan), sedangkan di Kalimantan (tiga bulan) pada Agustus-Oktober.

Dia mengatakan, pada tahun 2014, banyak "hotspot" di Riau terjadi pada Februari-Maret, sehingga menimbulkan bencana asap.

"Dampak ekonomi kebakaran hutan dan lahan di Riau pada Februari-April 2014 sekitar Rp20 triliun, 2.398 hektare cagar biosfer terbakar, 21.914 hektare lahan terbakar, 58.000 orang terserang ISPA, dan sekolah diliburkan," katanya.