Polisi Rohil Dalami Kasus Pensiunan TNI Tembak Warga

id polisi rohil, dalami kasus, pensiunan tni, tembak warga

Polisi Rohil Dalami Kasus Pensiunan TNI Tembak Warga

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Penyidik Kepolisian Resor Kabupaten Rokan Hilir, Riau, mendalami kasus penembakan yang menewaskan tiga warga yang diduga dilakukan oleh Sam (56), pensiunan anggota TNI.

"Tersangka sudah ditahan dan barang bukti senjata api telah diamankan. Hasil penyidikan diketahui senjata diperolehnya waktu tersangka bertugas di Timor-Timur (Timor Leste)," kata Kapolres Rokan Hilir Ajun Komisaris Besar Polisi Tonny Hermawan lewat sambungan telepon dari Pekanbaru, Senin.

Informasi terkini yang didapat anggota dari pengakuan tersangka baru terkait asal senjata api yang digunakan untuk menembaki warga hingga menewaskan tiga orang itu.

Sementara itu, kata Kapolres, alasan pelaku menembaki warga tersebut adalah karena sengketa lahan di Dusun Tuah Sekato, Kepenghuluan (setingkat kelurahan) Sei Daun, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Sumatera Utara.

Kawasan sengketa itu, menurut hasil penelusuran, berbatasan langsung dengan Provinsi Riau, tepatnya di Kabupaten Rokan Hilir.

"Pelaku ditangkap, Sabtu (20/9). Tersangka telah pensiun sebagai anggota TNI terakhit dia berpangkat Kopral Satu," katanya.

Tersangka kata dia, ditangkap saat bersembunyi dari kejaran aparat di Desa Tasik Jaya, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Saat itu, kata dia, Polres Rokan Hilir mendapat informasi dari aparat Polres Indragiri Hulu sehingga penyergapan langsung dilakukan pada dini hari.

Dari hasil operasi itu, kata dia, anggota polisi juga mengamankan barang bukti yakni satu pucuk senjata api jenis FN yang diduga digunakan sebelumnya oleh tersangka untuk menembak korban.

"Kemudian anggota juga menemukan sepuluh butir peluru tajam. Saat ini dia telah ditahan dan kasusnya masih akan didalami," kata Kapolres.

Sebelumnya pada Kamis (18/9) pukul 16.00 WIB, Sam secara brutal menyerang empat orang yang bekerja mengolah lahan di Dusun Tuah Sekato.

Pemilik lahan atas nama Zulfahmi Sagala dan dua pekerja masing-masing Sudirman dan Franki Siregar tewas di lokasi penyerangan.

Korban tembak lainnya Rianto Sitorus luput dari maut namun harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Tiga korban tewas ketika itu langsung di bawa ke RSUD Jaraspen Saragi di Pematang Siantar yang berjarak paling dekat dengan lokasi kejadian untuk dilakukan autopsi.