Polusi Asap Riau Ancam Sektor Pariwisata

id polusi asap, riau ancam, sektor pariwisata

Polusi Asap Riau Ancam Sektor Pariwisata

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepala Badan Promosi dan Pariwisata Provinsi Riau, Fadlah Sulaiman, mengatakan polusi asap yang makin sering melanda Riau akibat kebakaran lahan dan hutan mengancam sektor pariwisata yang sedang berkembang di daerah tersebut.

"Polusi asap ini sangat berdampak ke pariwisata karena wisatawan, khususnya yang sudah lanjut usia, akan takut untuk berwisata karena udara yang tercemar asap bisa mengganggu kesehatan," kata Fadlah Sulaiman kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Ia berharap pemerintah bisa segera menanggulangi masalah kebakaran lahan dan hutan yang mengakibatkan polusi asap. Sebabnya, dalam dua tahun terakhir Riau berulang kali "dikepung" asap yang sempat membuat kualitas udara berbahaya bagi manusia.

Bahkan, pada 2013 dan awal tahun ini Riau sempat mengalami status darurat asap karena maraknya kebakaran lahan dan hutan.

Selama dua pekan terakhir, sejumlah daerah di Riau terus diselimuti asap kebakaran akibat kebakaran lahan di daerah tersebut dan asap kiriman dari Provinsi Sumatera Selatan. Fadlah mengatakan, kondisi tersebut cukup memprihatinkan bagi sektor pariwisata karena beberapa penerbangan pesawat di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sempat terganggu.

Polusi asap juga membuat wisatawan tidak nyaman untuk mengunjungi objek wisata yang berada di luar ruangan.

Ia berharap polusi asap bisa segera berakhir karena berpotensi mengganggu pencapaian target kunjungan wisatawan ke Riau tahun ini, yang ditargetkan sebanyak 56.482 kunjungan turis mancanegara dan 7,952 juta wisatawan domestik.

Fadlah mengatakan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Riau selama dua tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan. Pada 2012 tercatat ada 6,125 juta kunjungan wisatawan domestik dan meningkat jadi 7,1 juta kunjungan pada 2013.

"Setengah dari kunjungan wisatawan domestik itu berada di Kota Pekanbaru," katanya.

Sedangkan, untuk wisatawan mencanegara ia mengatakan pada 2012 tercatat ada 51.230 kunjungan dan meningkat pada 2013 menjadi sebanyak 53.782 kunjungan.

Menurut dia, rata-rata wisatawan yang berkunjung ke Riau menetap selama dua hari dan mengeluarkan uang minimal Rp700 ribu per orang per harinya.

"Uang yang dikeluarkan wisatawan minimal Rp700 ribu per hari itu baru untuk biaya hotel dan makan. Belum lagi kalau mereka belanja dan lainnya," kata Fadlah.