Pekanbaru, (Antarariau.com) - Direktur Akademi Teknologi Pulp dan Kertas Soeprapto, mengatakan peluang dan kebutuhan tenaga ahli di industri bubur kertas (pulp) dan kertas nasional terbuka lebar, namun saat ini masih belum terpenuhi dari lembaga pendidikan yang ada.
"Dengan kebutuhan sekitar 400 orang per tahun diharapkan industri ini dapat menarik minat publik untuk menjadi tenaga kerja profesional di sektor pulp dan kertas," kata Direktur ATPK Soeprapto melalui pernyataan pers di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan sektor ini dengan menarik investor untuk mengembangkan pusat pelatihan pulp dan kertas.
Ia menjelaskan ATPK setiap tahun rata-rata mampu menghasilkan 60 orang lulusan yang siap kerja di industri pulp dan kertas. Untuk meningkatkatkan ketersediaan jumlah tenaga ahli, ia berharap ada investor yang mau mengembangkan Pusat Pelatihan tenaga ahli ini untuk memenuhi kebutuhan industri.
Sebagai salah satu produk ekspor unggulan, ia mengatakan industri pulp dan kertas harus didukung oleh pemerintah agar bisa berjaya pada pasar bebas persaingan global. Selain itu, ia menilai sektor industri itu mampu menyerap banyak tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga mampu menjawab masalah pengangguran di Indonesia.
"Saya yakin sektor industri pulp dan kertas masih memiliki prospek yang bagus," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Kusnan Rahmin mengataan pihaknya berkomitmen untuk membantu menciptakan tenaga-tenaga ahli di industri tersebut dengan secara rutin memberikan beasiswa.
"Kami telah memberikan beasiswa kepada 102 mahasiswa yang sebagian besar telah bekerja di perusahaan. Perusahaan menilai lulusan tenaga ahli dari ATPK telah menunjukkan prestasi bagus dan sangat mendukung kinerja perusahaan," katanya.
Menurut dia, ketersediaan tenaga ahli dari dalam negeri merupakan suatu keharusan agar Indonesia bisa merajai industri pulp dan kertas dunia. Apalagi, perusahaan-perusahaan nasional terus melakukan ekspansi bisnis ke Asia-Pasifik, Australia dan Tiongkok.
"Perusahaan akan terus mengirimkan penerima beasiswa untuk dilatih di ATPK guna memenuhi kebutuhan tenaga ahli. Tahun 2014 ini kami sudah mengirim 20 mahasiswa," ujar Kusnan.
Ketua Umum Asosiasi Pulp dan kertas Indonesia (APKI) Misbahul Huda, mengatakan Indonesia harus siap untuk menghadapi persaingan berat saat diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan Free Trade Agreement (FTA) pada tahun depan.
Meski begitu, ia mengaku optimis tenaga ahli yang dihasilkan dari ATPK mampu untuk menghadapi persaingan tersebut.
"Lulusan ATPK akan mudah mendapatkan tempat untuk mengembangkan karir di industri pulp dan Kertas, apalagi Indonesia masuk peringkat sembulan dunia untuk industri ini," katanya.
Berita Lainnya
Menciptakan lapangan kerja bagi kaum difabel
12 March 2024 11:16 WIB
China telah ciptakan 2,5 juta lebih lapangan kerja bagi warga miskin di 2023
18 January 2024 10:26 WIB
Jumlah lapangan pekerjaan baru yang fleksibel catat ekspansi pesat di China
14 September 2023 15:22 WIB
Menkeu Sri Mulyani sebut penciptaan lapangan kerja unsur pertama pengentasan kemiskinan
09 May 2023 15:16 WIB
Menaker Ida Fauziyah sebut industri smelter nikel ciptakan lapangan kerja baru
16 February 2023 12:48 WIB
Presiden Jokowi minta fokuskan APBN 2023 pada lapangan kerja dan entas kemiskinan
16 January 2023 15:49 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno perkirakan ribuan lapangan kerja tercipta berkat LSF 2022
15 November 2022 12:06 WIB
Erick Thohir sebut mobil dan motor listrik berpeluang ciptakan lapangan kerja baru
17 October 2022 14:37 WIB