Pekanbaru, 30/9 (Antara) - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau dalam aksi demonstrasinya di gedung DPRD Riau menyatakan Lembaga Adat Melayu (LAM) provinsi itu seperti pahlawan kesiangan setelah adanya penetapan tersangka terhadap Gubernur Riau atas dugaan kasus korupsi oleh Komisi pemberantasan Korupsi.
"Kami menilai LAM terlambat memberi pernyataan dan sepertinya hanya bentuk pembelaan. Kami mengharapkan LAM tidak seperti pahlawan kesiangan karena sesudah terjadi baru bersuara dan tidak dari awal," kata Menteri Sosial Politik BEM Unri Suyeni di Pekanbaru, Selasa.
Menurutnya, LAM sebagai lembaga yang menjadi panutan dan acuan dari seluruh masyarakat Riau sampai detik ini tidak terdengar pernyataannya yang keras terkait kasus gubernur Riau.
Ada pun pernyataan yang disampaikan selama ini sangatlah normatif dan bahkan terkesan membela gubernur.
Dia menilai LAM tentunya tidak lupa bahwa sampai hari ini belum ada satu orang pun yang lolos dari jeratan KPK. Untuk itu, lanjut dia, LAM harus menyatakan sikap keras agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa kepemimpinan gubernur yang akan datang.
"Kami meminta LAM Riau untuk ikut serta memberikan tunjuk ajar kepada seluruh elemen pemerintahan tentang korupsi yang tidak sesuai dengan Budaya Melayu," ungkapnya.
Dalam demonstrasi puluhan mahasiswa itu, dalam tuntutannya mereka meminta KPK mengusut tuntas kasus Gubernur Riau, mendesak KPK RI juga menelusuri dugaan-dugaan korupsi lainnya yang melibatkan gubernur, meminta DPRD Riau melakukan fungsi pengawasan secara serius dengan mementingkan masyarakat dan bukan hanya kekuasaan belaka, dan juga kepada anggota DPR RI asal Riau untuk menjaga nama baik dan memajukan Riau.
Mahasiswa yang telah berorasi di luar pagar gedung DPRD Riau meminta anggota untuk menemuinya. Pihak Kepolisian yang menjaga juga telah coba memfasilitasi mahasiswa untuk masuk ke dalam untuk berdialog dengan anggota dewan, tapi demonstran menolak dan meminta legislator untuk menemui langsung di luar.
Ketua sementara DPRD Riau, Suparman ketika dikonfirmasi mengatakan telah menyiapkan ruangan untuk menyambut aksi mahasiswa tersebut. Namun, mahasiswa tidak mau dan mengharuskan anggota untuk menyambut ke pagar.
"Kalau kami yang turun tentu nuansa dan etikanya tidak bagus. Padahal kami sudah siapkan ruang medium," jawabnya.
Berita Lainnya
BEM Faperta Unri tolak adanya tukang parkir di sekitar kampus
03 November 2023 17:35 WIB
Sempat mangkir, dua terduga penganiayaan di Unri penuhi panggilan polisi
21 March 2023 19:14 WIB
Ketua BEM FISIP Unri tersangka penganiayaan ajukan penangguhan penahanan
20 March 2023 22:12 WIB
Ketua Nonaktif BEM FISIP Unri jadi tersangka penganiayaan
28 February 2023 9:20 WIB
UNRI EXPO 2022 kembali digelar, ramaikan!
17 November 2022 15:26 WIB
BEM UNRI "sambut" tiga tahun kepemimpinan Syamsuar-Edy
18 February 2022 21:44 WIB
BEM FISIP desak Rektor bersikap tegas terhadap Dekan tersangka pelecehan
02 December 2021 17:30 WIB
Ketua BEM Unri desak Rektor tegas terhadap Dekan tersangka pelecehan
18 November 2021 18:57 WIB