Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah pedagang mengaku kesulitan dalam memperoleh gas elpiji subsidi ukuran tiga kilogram di Kota Pekanbaru setelah PT Pertamina (Persero) menaikkan harga jual elpiji nonsubsidi 12 kilogram sebesar Rp1.500 per kilogram pada 10 September 2014.
"Katanya Pertamina hanya menaikkan gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram. Tapi kenapa setelah dinaikkan, kami jadi kesulitan dalam memperoleh gas elpiji subsidi 3 kilogram," ujar pedagang gorengan dengan gerobak Zulkifli (48) di Pekanbaru, Kamis.
Zulkifli yang berjualan gorengan tepat di samping salah satu bank milik BUMN di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, mengaku, harus mencari elpiji 3 kilogram lebih dari tiga tempat baik di pedagang pengecer maupun di pangkalan resmi.
Setiap hari dirinya mengaku menghabiskan satu tabung gas elpiji subsidi berwarna hijau muda untuk memasak gorengan yang dijual kepada masyarakat atau pengguna jalan dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp17.000 sampai Rp20.000 per tabung.
"Rata-rata harganya itu Rp18.000 per tabung, itu pun kita harus pandai mencarinya. Sebab, besar kemungkinan elpiji 3 kilogram diduga dioplos oleh oknum yang tak bertanggung jawab untuk dijadikan elpiji nonsusidi 12 kilogram," katanya.
Upik (39), pedagang pengecer gas elpiji subsidi 3 kilogram di Jalan Dahlia, Kelurahan Delima, Tampan atau kawasan Panam mengaku, cukup kesulitan dalam mendapatkan barang dagangannya yang diperoleh dari pangkalan resmi gas elpiji.
"Kemarin saya hanya mendapatkan dua tabung saja yang masing-masing dijual ke warga Rp20.000 per tabung. Sudah sepekan terakhir ini, elpiji 3 kilogram mulai jarang tersedia di pangkalan terutama di Jalan Delima dan Jalan Nangka," katanya.
PT Pertamina (Persero) Perwakilan Pemasaran Riau Sumbar sehari sebelumnya mengaku tidak terjadi migrasi antar pengguna gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram menjadi gas elpiji subsidi 3 kilogram menjelang satu bulan korporasi tersebut menaikkan harga jual elpiji nonsubsidi menjadi Rp7.569 per kilogram.
"Yang jelas dari pengguna gas elpiji 3 kilogram ke gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram, ini tidak kita tambahkan tiga kilogramnya. Jadi secara otomatis untuk bermigrasi sangat sulit dilakukan," ujar Kepala Pertamina Perwakilan Pemasaran Riau Sumbar, Ardyan Adhitia.
Pihaknya telah mengunci pemakain elpiji subsidi 3 kilogram di Riau jadi 3 juta tabung per bulan atau sekitar 100 ribu tabung per hari dan elpiji non subsidi 12 kilogram menjadi 210.000 tabung per bulan atau sekitar 7.000 tabung per hari sebelum pemberlakuan harga baru elpiji nonsubsidi.
"Untuk migrasi, sangat sulit karena tidak ada tabung yang beredar. Kita juga telah ingatkan ke agen dan pangkalan resmi di Riau, agar mereka tidak boleh menjual tabung kerja pada masyarakat atau pengguna elpiji 12 kilogram," katanya.
Berita Lainnya
Pedagang Di Pekanbaru Sulit Ditertibkan
14 April 2010 22:46 WIB
Tekan inflasi, Pekanbaru data penerima subsidi transportasi
17 February 2023 8:46 WIB
PSPS Pekanbaru gunakan subsidi Liga 2 2020 untuk lunasi tunggakan gaji 2018
12 April 2020 16:30 WIB
Disperindag Pekanbaru Luncurkan Program Penukaran Elpiji Subsidi Ke "Bright Gas"
17 November 2017 23:25 WIB
Hentikan Subsidi Operasional Bus Air, Dishubkominfo Pekanbaru: Uang Enggak Ada
03 May 2016 9:42 WIB
Dikasih lagi 50 Bus, Subsidi Trans Metro Pekanbaru Bakal Membengkak
28 April 2016 16:49 WIB
Elpiji Subsidi Di Pekanbaru Tembus Rp25 Ribu Per Tabung
02 November 2014 23:34 WIB
Elpiji Subsidi 3Kg Langka Di Pekanbaru
31 October 2014 12:20 WIB