Pekanbaru, (Antarariau.com) - Deputy Bidang Pengawasan dan Pengelolaan Perbatasan Pusat Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Suhatman Syah saat memberikan pengarahan sekaligus membuka Bimtek mengatakan kenapa kegiatan ini dilaksanakan di pekanbaru, selain dari tujuan pemberdayaan aparatur dan masyarakat, karena ada kabupaten yang mempunyai program pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan perekonomiannya dengan tujuan akan menzerokan wilayahnya dari kemiskinan, pengangguran dan rumah-rumah kumuh dan setelah kami lihat sangat berhasil, kabupaten tersebut yakni kabupaten kampar.
Demikian dikatakannya saat menjadi nara sumber pada acara Bimbingan teknis kapasitas aparatur dan masyarakat perbatasan laut untuk pengelolaan potensi kawasan perbatasan yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan pusat di hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu, (1/10)
"Melalui program-program pelatihan P4S Kabupaten Kampar nantinya akan menjadi percontohan peserta Bimtek BNPP ini sehingga akan mampu kita terapkan di daerah masing-masing"tutur Suhatman.
Suhatman juga menjelaskan bahwa keberhasilan Bupati Kampar inilah yang menjadi patokan kita dalam menentukan lokasi bimtek ini dan kami menilai bahwa Kabupaten Kampar melalui kepemimpinan H Jefry Noer sangat baik untuk dijadikan contoh bagi daerah lain di Indonesia karena besok kita akan melihat langsung dilokasi pelatihan yang nantinya akan diterapkan di wilayah-wilayah perbatasan kita".ujar Suhatman
Bukan bidang perikanan, peternakan, perkebunan dan pertanian saja namun Bupati Kampar juga mampu menggerakkan bidang koperasi dengan menjalin kerjasama swamitranya dengan lembaga perbankan.
"Kalau tentang blusukan pak Jefry ini hampir setiap hari blusukan ke daerah dalam mensosialisasikan dan merealisasikan program-program pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di desa, dan menurut penilaian kami pak Jefry berhasil mengangkat atau meningkatkan perekonomian masyarakatnya dengan menurunnya tingkat kemiskinan di Kabupaten Kampar" tuturnya lagi
Yang menjadi menarik dari Bupati Kampar ini adalah dalam merealisasikan program pembangunan yakni berani melakukan hal-hal yang tidak mungkin menjadi mungkin dalam mensejahterakan masyarakatnya.
"trik-trik ini yang menjadikan sosok seorang Bupati Kampar yang mampu berjuang untuk kesejahteraan masyarakatnya,".ucap Suhatman
Bupati Kampar H Jefry Noer dalam arahannya mengatakan pelatihan P4S untuk masyarakat di lokasi pelatihan kubang jaya tersebut tidak memakai uang saku namun pemerintah memberikan sarana dan prasarana saat pelatihan, karena jika diberikan uang saku mereka mengikutinya atas dasar uang saku bukan karena ilmu yang nantinya didapatnya di tempat pelatihan akibatnya masyarakat tidak mampu menerapkan ilmu-ilmu yang didapatnya.
Kemudian setelah peserta pelatihan yang berasal dari setiap desa tersebut selesai pelatihan maka mereka akan diberilkan pinjaman melalui dana bergulir. "Ilmu sudah kita berikan melalui pelatihan, kemudian kita berikan pinjaman, kita juga memberikan bimbingan dalam merealisasikannya didesa"jelas Jefry
"Inilah bedanya pelatihan yang kita berikan kepada masyaraka dengan pelatihan-pelatihan pemberdayaan masyarakat di daerah lain, sekaligus nantinya mereka akan menjadi motivator dan duta di desanya masing-masing dalam menuju suatu keberhasilan menjadi patani yang sukses," harap Jefry
Sebenarnya masyarakat tidak malas tetapi pemerintah yang tidak membimbing, memotivasi masyarakat serta tidak adanya keinginan yang kuat dari pimpinan daerah namun jika pemerintah mampu membimbing, sosialisasi, dan mengarahkan masyarakat serta kemauan pimpinan daerah yang kuat mudah-mudahan berhasil. (Adv)
P4S Jadi Percontohan Bimtek BNPP Se Indonesia
