Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sedikitnya 356 imigran gelap telah menyerahkan diri ke Kantor Imigrasi Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, untuk mencari tempat tinggal dan suaka sejak Januari 2014.
"Tren sekarang ini hampir setiap hari ada imigran yang menyerahkan diri ke imigrasi. Tercatat sudah ada 356 orang sejak bulan Januari tahun ini," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas IA Pekanbaru, Amran Aris kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan, membludaknya jumlah imigran gelap pencari suaka tidak bisa lagi ditampung di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru. Akibatnya, para imigran tersebut kini juga menumpang hidup di kantor Imigrasi Pekanbaru di Jalan Teratai.
Menurut dia, mayoritas imigran gelap yang "membanjiri" kantor imigrasi berasal dari Afghanistan yang berjumlah 291 orang, diantaranya terdiri dari 52 pasangan suami-isteri, 54 anak-anak dan satu orang manula.
Menurut Amran, mayoritas adalah imigran gelap Afghanistan yang eksodus dari Kabupaten Bogor setelah pemerintah daerah setempat melarang keberadaan imigran gelap disana meresahkan masyarakat.
"Rata-rata mereka memang dari Bogor, datang ke Pekanbaru menggunakan bus. Tapi ada juga yang langsung dari Afghanistan datang ke sini," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya hanya menyediakan tempat sementara, sedangkan makanan dan biaya pengobatan ditanggung oleh IOM (International Organization for Migration) yang bernaung di bawah lembaga PBB untuk pengunsi atau UNHCR.
"Di kantor ini ada 98 orang ditempatkan di lantai dua gedung. Tentunya kehadiran mereka mengganggu kerja pegawai, dan kita sudah melapor kemana-mana supaya ada solusi untuk hal ini," ujarnya.
Karena kantor imigrasi sudah penuh sesak, Amran mengatakan pihaknya bersama IOM menyewa sebuah hotel dan penginapan sederhana untuk menampung mereka. Namun, itu pun baru bisa menampung sekitar 250 orang imigran dan imigran lainnya masih terus berdatangan.
Berdasarkan pantauan Antara, puluhan imigran yang sebagian lelaki kini terlihat menempati pelataran parkir kantor imigrasi. Mereka tidur menggunakan alas kardus bekas. Sedangkan, imigran yang perempuan dan anak-anak menempati ruangan yang sebelumnya menjadi kantin dan toko fotokopi.
"Sudah satu minggu saya tidur di luar pakai kardus. Saya harap bisa secepatnya dapat tempat tinggal untuk bernaung," kata Abdul Najib, imigran dari Afghanistan.
Ia mengatakan sebelumnya selama dua pekan sempat menetap di daerah Cisarua, Bogor, namun memutuskan pindah karena tidak mendapat tempat di sana. Ia mengatakan bersama sejumlah imigran Afghanistan lainnya menyewa bus yang mengantar ke Pekanbaru yang memakan waktu selama tiga hari perjalanan.
"Orang-orang yang berada dalam agen penyelundupan imigran merekomendasikan supaya orang-orang yang ingin mencari suaka untuk menuju ke Pekanbaru karena kabarnya pemerintah disini memperlakukan imigran dengan baik," katanya.
Ia mengatakan sudah mengeluarkan uang sangat banyak kepada agen penyelundup manusia agar bisa mendapatkan suaka di Australia. "Kami ke Indonesia hanya sementara dengan harapan mendapat kartu pengungsi dari UNHCR," katanya.
Berita Lainnya
Menkeu Sri Mulyani sebut ekonomi RI hilang Rp1.356 triliun akibat pandemi 2020
29 April 2021 13:17 WIB
Bulog Riau-Kepri tuntas salurkan bansos beras 10 juta ke 163.356 RTS
13 November 2020 13:08 WIB
Sebanyak 163.356 Keluarga Penerima Manfaat Riau terima bansos beras 30 kg
04 September 2020 7:04 WIB
KPU: DPT di Bengkalis 356.530 Jiwa
27 June 2018 12:00 WIB
Rupiah Selasa Pagi Melemah Jadi Rp14.356
15 September 2015 10:51 WIB
Dumai Siapkan 356 Personel Posko Angkutan Lebaran
29 June 2015 22:00 WIB
Pertempuran di Benghazi Tewaskan 356 Orang
16 November 2014 13:34 WIB
Imigrasi Pekanbaru Tampung 553 Imigran Menyerahkan Diri
29 December 2014 15:35 WIB