Pekanbaru, (Antarariau.com) - Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (KSDA) Provinsi Riau, menyatakan lebih dari separuh potensi sawit di Provinsi Riau berada di kawasan ilegal.
Kepala BB-KSDA Riau, Kemal Amas di Pekanbaru, Senin, mengatakan, masyarakat jangan merasa bangga dulu dengan kekayaan sektor sawit di Riau yang ada sekitar empat juta hektar karena tidak semuanya memiliki izin yang jelas.
"Ada sekitar 2,2 juta hektar berada di kawasan ilegal," katanya.
Dia mengatakan, sebagian tanaman sawit di Riau tersebut berada pada kawasan hutan lindung yang ditanami masyarakat dan perusahaan tanpa sertifikat yang jelas.
"Tidak semuanya ada izin," katanya.
Dia menjelaskan, di Riau, ada sebanyak 16 hutan konserfasi dan 11 diantaranya adalah Suaka Margasatwa (SM).
Dengan keberadaan sawit ilegal tersebut, menurut dia sangat mengganggu. Selain terhadap satwa yang ada disana, termasuk yang dilindungi seperti harimau dan gajah, juga akan dapat berdampak terhadap manusia sendiri.
Dia menilai para pelaku tersebut merupakan orang yang tidak bertanggung jawab karena sudah mempersempit ruang bagi satwa. Sebaliknya, mereka membuka peluang konflik antara manusia dan hewan.
"Kalau binatang saja bisa ngomong, mungkin mereka mencari "pengacara" karena ada yang merampas haknya," katanya.
Ketika ditanya terkait upaya nyata dalam menekan terjadinya tanaman sawit di lahan terlarang tersebut, di menyatakan pihaknya mencoba untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai lahan yang di pakai.
Disisi lain, dia juga menyebutkan untuk memproses ke ranah hukum. Disini, pihaknya tentu perlu dukungan dari berbagai pihak karena akan sulit bekerja sendiri.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengimbau umat untuk dapat saling menjaga lingkungan alam dan melestarikan satwa langka.
Melalui fatwa MUI Nomor 4/2014 tentang "pelestarian satwa langka" diharapkan bisa memberi dorongon bagi masyarakat agar sama saling memberikan perhatian dalam persoalan ini.
"Kita akan terus menyosialisasikan fatwa ini sebagai bentuk kepedulian MUI terhadap satwa langka," kata Wasekjen MUI, Natsir Zubaidi. (KR-NTY)
Berita Lainnya
Tapir liar muncul di perumahan di Pekanbaru
29 March 2024 13:59 WIB
Ada warga Siak diterkam harimau, ini imbauan BBKSDA
19 March 2024 9:47 WIB
Penampakan harimau resahkan petani sawit di Siak
11 July 2023 20:03 WIB
Seekor harimau sumatera terpantau kamera di Siak
07 May 2023 17:44 WIB
Warga Siak mengaku lihat harimau liar
05 May 2023 19:04 WIB
BBKSDA Riau duga kuat warga Siak tewas diserang Harimau
21 April 2023 13:56 WIB
Warga diminta berbagi ruang dengan buaya di Sungai Kuantan
21 February 2023 6:03 WIB
BBKSDA Riau pantau harimau mangsa sapi di Siak
07 February 2023 15:58 WIB