Pekanbaru, (Antarariau.com) - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menyatakan harga komoditas karet terus merosot hingga mencapai 100 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013.
"Harga jual karet di pasar dunia sekarang 1,5 dolar per kilogramnya. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan 100 persen karena saat itu masih tiga dolar," kata Sekretaris Gapkindo Provinsi Riau Nur Hamlin kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan merosotnya harga komoditas karet tersebut berdampak ke pengusaha dan petani.
Karena itu, ia berharap pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla bisa memberikan solusi melalui program yang nyata. Sebab pemerintah sejauh ini lebih memperhatikan komoditas kelapa sawit dan mengesampingkan karet.
"Ketika harga sawit turun, pemerintah langsung bereaksi dengan kebijakan yang meringankan tarif ekspor. Tapi hal seperti itu tidak ada untuk komoditas karet, padahal petani karet yang terkena dampak penurunan harga juga banyak," ujarnya.
Menurut dia, anjloknya harga karet bukan semata karena lesunya permintaan pasar melainkan juga karena lemahnya kebijakan pemerintah untuk memproteksi dan meningkatkan daya saing dengan mendorong kemajuan industri hilir komoditas tersebut.
Berdasarkan data statistik Dinas Perkebunan Provinsi Riau, luas area kebun karet di daerah itu mencapai 500.851 hektare (ha) yang mayoritas perkebunan rakyat. Sebagian besar tanaman karet berusia tua dan kurang produktif, sehingga produksi per tahun di Riau hanya mencapai 350.476 ton bahan olah karet rakyat (bokar).
"Jadi, kami berharap semoga pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla memperhatikan kemajuan petani karet untuk membuktikan janji mereka yang akan prorakyat," katanya.
Sebelumnya, petani karet di Kabupaten Bengkalis, Riau, mengeluhkan harga komoditas itu yang turun drastis dalam beberapa bulan terakhir, dimana saat ini harga karet sekitar Rp4.500 per kilogram (kg) dari harga normalnya sekitar Rp20.000 per kg. Para petani mengeluh turunnya harga karet tidak sebanding dengan harga kebutuhan pokok yang terus naik.
"Ketika harga karet anjlok seperti sekarang ini, apa yang bisa didapat, sedangkan harga kebutuhan pokok juga terus naik," keluh seorang petani sawit di Bengkalis, Wahidun (25).
Berita Lainnya
Gapkindo: Harga Karet Anjlok Tidak Layak Dipajak
21 October 2014 15:05 WIB
Harga Karet Anjlok, GPPKR Inhu Duga PT TSS Lakukan Monopoli
07 January 2016 17:44 WIB
Petani Bengkalis Keluhkan Harga Karet Makin Anjlok
21 September 2015 17:43 WIB
Petani Riau Resah Sawit Dan Karet Anjlok
18 August 2015 18:11 WIB
Petani Karet Di Bengkalis Keluhkan Harga Anjlok
17 August 2015 21:06 WIB
Ketika Harga Karet Anjlok
12 February 2015 11:14 WIB
Petani Bengkalis Menjerit Harga Karet Anjlok
07 January 2015 20:45 WIB
Isian kamar hotel di Bukittinggi naik 100 persen
21 April 2024 17:46 WIB