Rentak Bulian, Dari Talang Mamak Hingga Mancanegara

id rentak bulian, dari talang, mamak hingga mancanegara

Rentak Bulian, Dari Talang Mamak Hingga Mancanegara

(Antarariau.com) - Anugerah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Awards ke 6 tahun 2014 oleh Bank Riau dan Kepulauan Riau (BRK) di Pekanbaru menjadi ajang pertunjukan seni yang memukau, ketika Rentak Bulian yang merupakan tarian pengobatan tradisi Suku Talang Mamak (suku pedalaman Kabupaten Indragiri Hulu) dipertunjukkan.

Ayunan kaki tiga penari pria seirama dengan alunan musik tradisional, bergerak menuju pentas sambil melompat-lompat dengan diikuti lima penari wanita yang mengekor layaknya itik pulang petang.

Para penari pria membentangkan tangan, saling mengepal ujung jemari menundukkan kepala, serentak menari sambil mengintari panggung, yang wanita saling memegang pinggang, melangkahkan kaki namun tetap menatap lantai.

Kurang 30 detik berkeliling panggung, para penari yang mengenakan busana adat merah-hitam dan pengikat kepala itu kemudian berdiri di tengah panggung, menghadapkan dada ke tamu undangan dengan tetap menundukkan kepala.

Penari berbaris seperti elang membentangkan sayap, tiga penari pria berdiri sejajar di depan, dan lima penari wanita tetap di belakang, berbaris sambil memegang pinggang satu sama lainnya.

Salam hormat ke pada hadirin menjadi awal penari Sanggar Orkit Managemen kembali beraksi. Kembali mengintari panggung sambil mengayunkan kaki kiri dan kanan melompat-lompat secara bergantian, namun tetap serentak mengikuti alunan musik yang berirama santai.

Beberapa menit kemudian seorang penari pria yang berada di barisan tengah mengambil bunga kelapa muda (mayang) dan kembali berlari sambil menaburnya dengan cara menepuk; "Prok... prok...prok...," suara hempasan mayang diiringi dengan teriakan bersama; "Haaa...haaa...huuu...".

Tarian Rentak Bulian merupakan karya seniman terbaik Riau Wasnury Marza yang telah lama populer di Riau. Kesenian ini juga telah berulang kali disertakan pada ajang-ajang nasional bahkan internasional.

Menurut penelusuran, Rentak Bulian merupakan ritual pengobatan, dimana diambil dari Kata Rentak dan Bulian. Rentak yang maksudnya adalah merentak atau melangkah, dan Bulian adalah tempat singgah mahluk bunian atau mahluk halus dalam bahasa daerah Indragiri Hulu.

Tarian Rentak Bulian ini sangat kental dengan suasana dan unsur magis, dimana sebelum ritual tari dilakukan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mulai dari rentakan musik hingga gerakan yang serentak.

Tarian ini aslinya diperankan oleh delapan orang penari yang terdiri dari tujuh perawan dara yang cantik dan molek serta seorang pemuda gagah perkasa yang baligh.

Setiap penari tak ada hubungan darah dan memerankannya setelah mendapat izin tetua adat kampung. Sebelum menari, penari sudah diasapi dengan gaharu sebagai upaya magis yang dipercaya mampu mengusir makhluk dunia lain.

Selanjutnya alat musik juga harus di keramati mayang pinang atau kelapa terpilih sebagai pelengkap upacara pengusiran roh jahat dan ritual penyembuhan bagi warga yang jatuh sakit.

Sejumlah alat musik yang digunakan meliputi gong yang dibunyikan sebagai pengiring ritme langkah kaki penari, dan seruling sebagai tangga nada mengiringi gerakan penari.

Alat musik lainnya disebut dengan ketok-ketok yang terbuat dari sebongkah batang kelapa tua yang berdiameter 30 sampai 45 centimeter, di lubangi menyerupai kentongan khas Jawa. Kemudian Tambur yang merupakan gendang besar sebagai bass serta kerincingan yang diikat pada kaki penari, berfungsi sebagai tanda serempak lompatan penari.

Ke Luar Negeri

Koordinator Tari Sanggar Orkit Managemen Pekanbaru, Budi Herianto atau yang akrab disapa Debe mengatakan, Tari Rentak Bulian merupakan tarian tradisional yang telah di pamerkan ke sejumlah negara tetangga.

Mulai dari negara serumpun, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam bahkan pernah dipertunjukkan sampai ke negara-negara di Eropa.

"Namun Sanggar Orkit Managemen masih membawa seni tari tradisional tersebut sebatas ke negara-negara tetangga saja. Untuk yang ke Eropa, itu merupakan sanggar lainnya yang juga memiliki tim Tari Bulian. Selain juga telah berkeliling ke sejumlah daerah di Indonesia," kata dia.

Debe mengatakan, Tarian Bulian merupakan tari tradisional yang diangkat dari suku pedalaman Talang Mamak, Kabupaten Indragiri Hulu. Tarian ini awalnya mengandung unsur magis yang dilakukan suku pedalaman Riau sebagai ritual pengobatan.

"Tarian ini sebenarnya telah cukup lama diadakan Dewan Kesenian Riau. Namun Sanggar Orkit Managen baru memulainya sekitar empat tahun terakhir," kata dia.

Ia menjelaskan, Tarian Rentak Bulian dapat dilakukan dengan penari yang beranggotakan delapan hingga 11 orang. "Tergantung dari anggarannya. Makin banyak jumlah penari, akan semakin mantap pertunjukannya," kata dia.

Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Riau sebelumnya pada awal 2013 juga telah membawa tarian tradisional tersebut dalam ajang Pesta Kesenian di Denpasar, Bali.

Ketika itu adalah Sanggar Tameng Sari Cance Company yang dipercaya untuk penyajian kesenian suku pedalaman Talang Mamak tersebut.

Kepala Dinas Budpar Riau Said Syarifuddin tarian tersebut mendapat apresiasi dari masyarakat Bali dan turis mancanegara yang turut menyaksikan pertunjukan itu.

Ia mengatakan, tarian daerah ini menjadi aset yang tak ternilai yang dapat menjadi magnet untuk menyedot para wisatawan datang ke Riau. Menurut dia, potensi seniman di tanah Melayu tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia.

"Pelaku seni yang muda-muda di Riau, baik di Pekanbaru maupun kabupaten/kota lainnya terlihat mengalami perkembangan yang menggembirakan. Bahkan spirit generasi muda menciptakan karya-karya baru yang berakar dari tradisi Melayu cukup banyak," katanya.

Kali ini, tarian tradisional yang biasa dilakukan para tabib di Suku Talang Mamak sebagai ritual penyembuhan ini kembali memukau ratusan pengunjung saat menjadi pembuka acara Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Awards 2014 persembahan Bank Riau dan Kepulauan Riau (BRK).

Penyerahan hadiah untuk ke 15 pemenang anugera ini dilaksanakan di sebuah hotel di Pekanbaru, Selasa (21/10) malam dengan dihadiri ratusan tamu undangan dari kalangan pelaku UMKM, pejabat pemerintah daerah Riau dan Kepri, serta karyawan perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.

Saat itu Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang hadir sebagai tamu kehormatan terlihat terpukau dengan pertunjukan tarian tradisional khas Sanggar Orkit Managemen Pekanbaru tersebut. Begitu juga ratusan tamu lainnya yang kerap memberikan apresiasi dengan tepuk tangan sesering mungkin.

"UMKM Awards BRK sengaja dikemas dengan turut menghadirkan tarian tradisional khas sebagai bentuk apresiasi kami terhadap kesenian daerah," kata panitia penyelenggara acara itu, Wahyudi.

Selain Tari Rentak Bulian, UMKM Awards BRK juga mempertontonkan teater musikal rumah sunting yang mengisahkan tentang pelaku usaha kecil dalam mewujudkan mimpi membesarkan industri bersama perusahaan perbankan milik pemerintah daerah.

Teater berdurasi kurang dari 30 menit itu juga disuguhkan dengan komedi yang kerap mendatangkan gelak tawa bagi para tamu undangan yang memadati ruangan seluas lapangan futsal itu.

"Harapannya, acara ini dapat dilaksanakan secara rutin dan kalau perlu jangan setahun sekali, tapi lebih sering lagi," kata Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman usai menghadiri acara tersebut.