Riau Tingkatkan Kualitas SDM Hadapi MEA 2015

id riau tingkatkan, kualitas sdm, hadapi mea 2015

Riau Tingkatkan Kualitas SDM Hadapi MEA 2015

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyad Juliandi Rachman mengatakan daerahnya kini terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

"MEA 2015 harus dihadapi dan jika SDM berkualitas tersebut belum ditingkatkan dikhawatirkan Riau akan diserang oleh Filipina dan Thailand yang dinilai lebih maju dari RI," kata Arsyad Juliandi Rachman, di sela Konferensi Nasional XI Keperawatan Kesehatan Jiwa, di Pekanbaru, Rabu.

Konferensi yang bertema "Satu Dekade Konnas Kontribusi Pelayanan Keperawatan Jiwa dalam Indonesia Bebas Pasung 2014" itu ini diikuti oleh 200 peserta dari 25 provinsi se-Indonesia digelar pada 22-24 Oktober 2014, di Pekanbaru.

Menurut dia, Arsyad Juliandi Rachman, jika Riau memiliki SDM berkualitas yang terbatas maka provinsi yang dikenal daerah kaya minyak ini akan "habis" tergilas oleh SDM asing apalagi Riau berada di tengah-tengah negara ASEAN.

Ia mengatakan, untuk meningkatkan kualitas SDM Riau, maka Pemprov Riau memprogramkan beasiswa S3 yang dikelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

"Program ini dberlakukan untuk meningkatkan kualitas SDM Riau khususnya untuk dosen sehingga ini hanya tinggal dikomuikasikan saja dengan Dinas Pendidikan Provinsi Riau," katanya dan menambahkan secara umum untuk lulusan keperawatan maka Ketua Ketua Umum Persatuan Perawat Indonesia Provinsi Riau, perlu mencarikan terobosannya.

Sebab ke depan, setiap lulusan akademi perlu semuanya berdasarkan kompetensi, karena banyaknya lulusan keperawatan yang tidak tertampung kerja, kendati dipaksakan masuk untuk diterima bekerja di RSUD dan Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten dan kota sebagai pegawai tidak tetap (PTT) akan kewalahan juga terkait penggarannya.

Oleh karena itu, katanya lagi, mungkin harus perlu lebih ditingkatkan nilai kompetensinya ke jenjang S1 atau S2 sehingga mereka diyakini akan terserap lebih banyak dalam pasar kerja khususnya menghadapi MEA 2015.

"Jika kompetensi mereka sudah tinggi termasuk mampu menguasai bahasa asing maka diyakini mereka bisa bekerja di luar negeri seperti Malaysia dan Singapura," katanya.