Mahasiswa Tuntut Wali Kota Pekanbaru Mundur

id mahasiswa tuntut, wali kota, pekanbaru mundur

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah mahasiswa dan beberapa LSM yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Koruptor (GERTAK) melakukan unjuk rasa di depan kantor wali kota (Wako) Pekanbaru dan menuntut mundur dari jabatannya.

"Rekan-rekan mahasiswa berasal dari Universitas Riau, UIN Suska dan UIR serta beberapa elemen masyarakat hari ini melakukan unjuk rasa dan menuntut wako Pekanbaru, Firdaus untuk mundur dari jabatannya," kata koordinator lapangan, Ikhsan Hidayat di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan Wako sudah tidak lagi berpihak kepada rakyat atas beberapa kebijakan yang telah diambilnya. Janji yang disampaikan pada saat kampanye lalu guna mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan dan Madani tidak ditepati.

Hal itu terkait dengan adanya dugaan penyelewengan seperti penyaluran beasiswa yang tidak tepat sasaran dan pengadaan tenda rumah dinas Wako yang mencapai Rp2 Miliar serta dugaan pembangunan kantor baru pemko di Tenayan Raya.

"Wako menghamburkan uang rakyat hanya untuk pengadaan tenda seharga Rp2 miliar. Saya fikir tidak ada tenda yang harganya mencapai angka seperti itu. Lebih baik uang itu digunakan untuk memperbaiki fasilitas sekolah atau kegiatan sosial lainnya" ujarnya kepada Antara.

Kemudian dikatakan juga, penerima beasiswa bukan masyarakat tidak mampu, tetapi diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintah kota (pemko) Pekanbaru. Begitu juga dengan dugaan korupsi pada pembangunan kantor baru di Tenayan Raya.

"Begitu banyak dugaan penyelewangan anggaran yang dilakukan oleh Firdaus, janji yang telah diucapkannya tiga tahun lalu sama sekali tidak ditepati," katanya.

Maka kemudian, kata dia, wako tidak serius memimpin kota bertuah dan hanya meraup keuntungan pribadi dan golongannya.

Dalam aksinya, mereka sempat memaksa masuk ke dalam kantor wako untuk bertemu dengan Firdaus dengan cara mendobrak pagar kantor wako. Tetapi pengawalan ketat dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengagalkan niat mereka untuk bertemu dengan wako.

Setelah gagal menemui wako, mereka melanjutkan aksinya ke Polisi Daerah Riau dan meminta kepada Kapolda Riau mengusut dugaan adanya penyelewengan tenda rumah dinas pemko Pekanbaru seharga Rp2 miliar, dugaan penyelewangan kantor baru pemko di Tenayan Raya dan dugaan keterlibatan wako atas penyaluran beasiswa kepada PNS di lingkungan pemko Pekanbaru. (KR-AZK)