Pengawasan Narkoba di Riau Masih Minim

id pengawasan narkoba, di riau, masih minim

Pengawasan Narkoba di Riau Masih Minim

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Narkotika Nasional, Provinsi Riau, mengatakan selama ini pengawasan masuknya narkoba ke wilayahnya melalui perairan dan darat masih minim dan berdampak pada tingginya peredaran barang terlarang tersebut.

"Kita sudah maksimal, namun belum di dukung oleh fasilitas dan Sumber Daya Manusia, serta kerja sama yang menyeluruh," kata Kepala BNN Provinsi Riau Kombes Ali Pranata saat peresmian gedung instalasi NAPZA Rumah Sakit Jiwa Tampan, di Pekanbaru, Jumat.

Menurut dia, Pekanbaru adalah pasar yang strategis untuk barang terlarang. Untuk itu perlu upaya yang menyeluruh dalam mempersempit ruang gerak para pedagang dan pengedar barang terlarang ini di Provinsi Riau.

Fungsi pengawasan perlu ditingkatkan bagi ruang gerak mereka. Jalur darat maupun perairan dan sungai harus dipantau. Apalagi Riau merupakan wilayah yang berbatasan dengan perairan, sungai serta darat dengan daerah penghasil ganja.

Dia menggambarkan Riau dekat dengan Malaysia, Singapura, melalui pelabuhan Dumai, juga lewat darat dekat dengan Medan dan Aceh yang merupakan sumber penghasil barang terlarang tersebut.

"Alur perdagangan yang masuk Ke Pekanbaru itu harus diawasi, selama inikan tidak ada yang mengawasi, dari TNI laut, polisi pengairan, maupun yang lainnya," kata dia.

Apalagi masih kata dia narkoba saat ini sudah mewabah di masyarakat bahkan sudah menjadi mata pencarian oleh sebagian kalangan seperti di Kampung Dalam.

Karena itu kata dia lagi, untuk menekan tingginya kasus perdagangan narkoba di wilayahnya perlu dilakukan pengawasan yang konprehensif dari semua unsur baik kepolisian daerah, BNN, Pemerintah dan masyarakat. Karena kalau dilakukan secara sendiri-sendiri maka tidak akan maksimal.

Memang diakui dia tugas untuk menekan penggunaan narkoba harusnya ada di tangan BNN, namun secara tenaga pihaknya mengaku tidak mampu, butuh dukungan semua pihak.

Dengan keanggotaan BNN Riau yang hanya 48 personil ini dia mengatakan tidak bisa maksimal dalam mengatasi masalah ini.

"Jadi partisipasi masyarakat , dan semua kalangan termasuk kepolisian, BNN sangat di perlukan untuk mencegah barang narkoba tersebut masuk ke Pekanbaru,"kata dia.

Sebelumnya diberitakan petugas BNN mengamankan belasan ton barang yang diduga ganja asal Kabupaten Rokan Hilir, Riau.