Shanghai (Antarariau.com) - Sebanyak 16 orang pekerja tambang meninggal dunia saat tambang batu bara runtuh di timur jauh Tiongkok, Provinsi Xinjiang, kantor berita pemerintah, Xinhua melaporkan, Sabtu.
Kecelakaan ini menunjukkan buruknya standar keamanan di negara penghasil batu bara terbesar di dunia itu.
Musibah terjadi di ibu kota Urumqi pada Jumat malam, menimpa 33 pekerja yang sedang bertugas di bawah tanah, kata laporan itu mengutip penjelasan pejabat setempat.
Sebanyak 11 pekerja tambang mengalami cedera, enam lainnya berhasil lolos.
Laporan tersebut, seperti dikuti Reuters, tidak menyebutkan nama tambang batu bara.
Sementara penyebab ambruknya tambang sedang dalam penyelidikan.
Pertambangan di Tiongkok merupakan tambang yang paling mematikan di dunia karena kurangnya penegakan atas standar keamanan akibat ketergesa-gesaan untuk memenuhi permintaan dari ekonomi yang kuat.
Sebanyak 22 pekerja tambang meninggal dalam kecelakaan tambang batu bara yang terjadi di barat daya negeri itu pada Juni.
Dalam upaya untuk menghapuskan kapasitas tambang yang tua dan meningkatkan keamanan kerja, Tiongkok merencanakan penutupan lebih dari 2.000 tambang dalam skala kecil sampai dengan tahun 2015. (*)
Berita Lainnya
Lima kecelakaan pada area tambang terjadi di China pada Juli, 15 tewas
25 July 2022 11:36 WIB
24 pekerja tewas akibat kecelakaan tambang minerba di Indonesia selama 2019
31 January 2020 8:28 WIB
Riau nihil kecelakaan kerja di tambang minerba selama 2019, begini penjelasannya
31 January 2020 8:23 WIB
Kecelakaan kerja, sejumlah pekerja masih tertimbun di kawasan tambang
14 November 2019 17:33 WIB
Tiga Tewas Dalam Kecelakaan Di Areal Tambang PT Freeport
27 September 2014 14:20 WIB
Tambang batu bara punya daya rusak lingkungan
14 April 2024 14:17 WIB
Jejak teknologi Belanda di tambang Ombilin Sumbar
17 March 2024 11:12 WIB
Layanan kereta batu bara sudah kembali normal
09 March 2024 20:29 WIB