Presiden Bostwana Pertahankan Masa Jabatan

id presiden bostwana, pertahankan masa jabatan

Presiden Bostwana Pertahankan Masa Jabatan

Gaborone, Bostwana, (Antarariau.com) - Presiden Botswana Ian Khama mendapatkan masa jabatan kedua setelah partainya mengamankan mayoritas di parlemen dari tempat pemungutan suara, kata pejabat, Minggu.

Ketua Pengadilan Tinggi Maruping Dibotelo mengatakan dalam pernyataan bahwa Khama terpilih kembali sebagai presiden setelah partainya, Partai Demokrat Botswana (BDP), mengumpulkan sedikit-dikitnya 29 dari 57 kursi parlemen pada pemilihan umum pada Jumat.

Khama akan dilantik Senin, kata Dibotelo dalam pernyataan yang disiarkan di radio dan televisi nasional.

Partai yang baru dibentuk Payung Perubahan Demokratis (UDC), yang dipimpin oleh Duma Boko, yang mengikuti pemilihan umum untuk pertama kalinya menjadi oposisi resmi dengan 12 kursi di parlemen.

Khama, 61, adalah putra dari presiden pertama negara itu, Seretse Khama. Dia juga seorang kepala tradisional dari klan Bangwato dan mendapatkan manfaat dukungan kuat dari rakyat pedesaan.

Tetapi ia menghadapi tantangan di daerah perkotaan, di mana partai-partai oposisi telah membuat terobosan sejak pembentukannya pada tahun 2010 dari partai yang memisahkan diri, Botswana

Gerakan untuk Demokrasi (BMD), yang sekarang merupakan bagian dari koalisi UDC.

Tidak ada perayaan berlangsung di jalan-jalan Gaborone setelah

pengumuman hasil pada dini hari Minggu.

Hasil lengkap belum diterbitkan dan puluhan orang, terutama pendukung UDC, masih penuh semangat berkumpul di tempat-tempat penghitungan suara.

UDC menuduh Khama menjadi semakin otoriter.

Botswana yang telah diperintah oleh BDP sejak merdeka dari Inggris, memperingatkan bahwa pemilihan tahun ini akan menjadi yang paling menantang bagi partai.

Khama dihadapkan dengan tugas diversifikasi perekonomian

berlian yang kaya di Afrika selatan dan meningkatkan kehidupan dari dua juta penduduknya.

Dengan krisis keuangan global yang mengarah pada penurunan pendapatan berlian, Pemerintah Khama telah menghentikan investasi yang direncanakan, yang menyebabkan tumbuhnya pengangguran, di negara yang dikenal sebagai salah satu negara demokrasi paling stabil di Afrika itu. (*)