Oknum Wartawan Merampok Karena Tergiur Uang Korban

id oknum wartawan, merampok karena, tergiur uang korban

Oknum Wartawan Merampok Karena Tergiur Uang Korban

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Oknum wartawan Edison Erizal Purba atau EE (30) yang melakukan perampokan pada Senin (27/10) dan menewaskan korbannya mengaku tergiur dengan cerita yang diberikan oleh rekannya bahwa korban selalu membawa uang dalam jumlah yang besar setiap Senin.

"Saya tergiur dengan uang ratusan juta milik korban. Makanya saya bersama Monang Simanjuntak (MS) dan Amin Fauzi (AF) serta YP (DPO) merencanakan dan melakukan perampokan itu," katanya kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis.

EE yang seharinya bekerja disebuah media online lokal di Pekanbaru ini mengaku gelap mata dengan uang ratusan juta yang selalu korban bawa untuk disetor ke Bank setiap hari Senin. Korban sendiri diketahui pergi ke Bank tanpa pengawalan dan hanya menggunaka sepeda motor.

Oleh karena itu, ia dan rekannya melakukan rencana perampokan sejak Juli dan mengamati setiap gerak korban.

"Kami merencanakannya sejak Juli, kemudian pada Juli dan Agustus, kami coba beraksi namun kerap gagal, karena korban membawa sepeda motor dengan kencang," katanya.

Dan kemudian ia mengaku bahwa pada Senin (27/10) pagi itu berhasil melakukannya, setelah melihat korban keluar dari tokonya dengan membawa tas hitam yang berisikan uang Rp300 juta dan memasukkannya ke dalam jaket yang dipakainya.

"Sebelumnya kami mengintai korban, lalu kemudian korban keluar dari toko dengan mengedarai sepeda motor Honda Impressa warna hitam No Pol BM 6338 AO dan pergi ke arah Jalan Sudirman," katanya.

Ia dan rekannya kemudian mengikuti korban, dan menghentikan korban di Jalan Jendral Sudirman, tepatnya depan gudang Bulog.

"Sesampai di Jalan Sudirman tepatnya didepan gudang Bulog, kami memberhentikan korban. Saat korban berhenti Amin menendang korban hingga terjatuh dan wajahnya membentur trotoar. Lalu YP membuka paksa jacket korban dan mengambil tas hitam yang berisikan uang Rp300 juta sambil langsung kabur ke Jalan Pinang," jelasnya.

Ia mengatakan, rencananya dari uang hasil rampok itu, ia akan membuat usaha. "Rencananya uang itu untuk modal usaha," katanya.

Kemudian sesaat setelah kejadian ia kembali ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk meliput tewasnya Mulyono si korban.

"Saya sempat balik ke TKP untuk meliput sekitar lima menit setelah kejadian," kata EE ketika diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Jumat.

EE yang merupakan oknum wartawan ini tidak ikut pergi bersama tiga rekan lainnya, namun turun di Jalan Pinang, sekitar 500 meter dari TKP, dan langsung meliput kejadian yang ia lakukan bersama kawanannya. (*/ang)