Berlin (Antarariau.com) - Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Uni Eropa tidak akan mengakui pemungutan suara di bagian timur Ukraina yang rencananya akan digelar pada Ahad, demikian keterangan juru bicara pemerintah Berlin.
Merkel menyampaikan pernyataan tersebut dalam pembicaraan telephon bersama Putin, Presiden Prancis Francois Hollande dan pemimpin Ukraina Petro Poroshenko, kata juru bicara kanselir, Georg Streiter, Jumat.
"Merkel dan Hollande menegaskan bahwa hanya ada satu pemungutan suara yang sah dalam undang-undang di Ukraina," kata dia.
"Pemerintah Jerman tidak akan mengakui pemilihan umum yang tidak sah ini," kata Streiter.
Ukraina timur saat ini tengah dilanda konflik antara gerilyawan pro-Moskow dengan pasukan pemerintah dan telah menewaskan lebih dari 3.700 orang. Sebelumnya gencatan senjata tercapai pada September namun sejumlah insiden tembak-menembak tetap terjadi.
Pemilu pada Sabtu di Ukraina timur bertujuan untuk memilih presiden dan parlemen di wilayah merdeka.
Sementara pemerintah Ukraina sendiri berencana untuk menggelar pemilihan umum di wilayah tersebut pada Desember untuk memberi otonomi khusus dan menangkal tuntutan kemerdekaan.
Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Kimlin mengecam "pemungutan suara palsu dan tidak sah untuk memilih presiden di wilayah Donets dan Luhansk serta parlemennya."
"Rusia harus mendesak teroris tersebut untuk membatalkan pemilihan umum karena hanya akan memperparah konflik," kata Kimlin.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Selasa mengatakan bahwa Moskow akan mengakui hasil pemilu. Namun pada Jumat, Kremlin tidak menyebut adanya pembicaraan mengenai pemungutan suara di Ukraina dalam pembicaraan telephon yang melibatkan empat pemimpin negara.
"Rusia menyuarakan pentingnya pembangunan dialog berkelanjutan antara pemerintah pusat Ukraina dengan perwakilan Donets dan Luhansk yang hingga kini berkontribusi besar bagi terciptanya stabilisasi keamanan," kata Kremlin dalam pernyataan tertulis.
Di Washington, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Bernadette Meehan mengatakan bahwa Amerika Serikat juga tidak akan mengakui apapun hasil pemilihan umum di Ukraina timur.
"Kami mengingatkan Rusia untuk tidak menggunakan hasil pemilu tidak sah sebagai alasan pengiriman pasukan dan peralatan militer ke Ukraina," kata Meehan dalam pernyataan tertulis dilansir Reuters. (*)
Berita Lainnya
Vladimir Putin: Rusia tidak menentang Ukraina bergabung dengan Uni Eropa
18 June 2022 12:53 WIB
Uni Eropa janjikan dukung untuk Ukraina, tapi sanksi baru Rusia tidak siap
30 May 2022 11:10 WIB
Blind sempat terpikir tidak main karena terpikir insiden Eriksen
14 June 2021 6:35 WIB
Eropa Diminta Tidak Kejam Terhadap Pengungsi Pasca-Serangan Paris
17 November 2015 22:17 WIB
Tak Ada Alasan Lagi Untuk Tidak Ke Eropa
14 October 2014 11:05 WIB
KPU RI sebut pengumuman hasil Pemilu 2024 akan disampaikan usai buka puasa
20 March 2024 15:34 WIB
Menang versi hitung cepat, Gibran akan sowan ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud
15 February 2024 7:31 WIB
Pastikan pemilu aman, Kapolda Riau : Siapapun yang ganggu akan ditindak tegas
14 February 2024 14:24 WIB