Masyarakat Bereaksi Keras Terhadap Penertiban PETI

id masyarakat, bereaksi keras, terhadap penertiban peti

 Masyarakat Bereaksi Keras Terhadap Penertiban PETI

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Masyarakat Gunung Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau bereaksi keras dan marah terhadap aparat TNI yang ikut melakukan penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di areal tersebut hingga memicu perkelahian

Salah satu oknum TNI Sertu K terluka akibat berkelahi dengan warga usai berkelahi dengan warga dari Desa Gunung, Kecamatan Gunung Toar di lokasi usaha ilegal di Desa Petapahan, Kecamatan Gunung Toar, Senin (17/11/2014) lalu sekitar pukul 18.00 WIB.

" Akibat kejadian ini, oknum TNI mengalami luka ringan dengan lima jahitan, di bagian tangan sebelah kiri," kata salah satu warga Kuantan Singingi Redi (34) di Teluk Kuantan, Rabu.

Ia mengatakan, kejadian perkelahian itu belum ada satu kepastian enyebabnya, karena semua pihak memiliki alasan masing - masing, bahkan terkesan saling membantah.

Salah satunya diduga anggota sedang mengamankan alat berat yang bekerja di lokasi PETI tersebut berupaya melarang masyarakat mendulang emas di areal PETI, karena tidak terima diperlakukan oleh oknum tersebut, empat orang warga ini melakukan perlawanan yang akhirnya oknum tersebut mengalami luka bacok di bagian tangannya.

" Usai kejadian, pekerja PETI yang ada dilokasi Petapahan langsung membawa Sertu Kus ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan," sebutnya.

Menurutnya, anggota TNI ini mengalami bacok luka bukan karena berkelahi dengan warga, tapi justru karena oknum TNI tersebut mengaku kebal dihadapan warga dan untuk membuktikannya sang oknum melayangkan senjata tajam ke tangannya yang sebelah kiri namun karena ternyata tidak kebal tangan oknum tersebut terluka.

Kepala Desa Petapahan dan Kepala Desa Gunung, Kecamatan Gunung Toar menyebutkan dari hasil informasi yang mereka peroleh, penyebab perkelahian tersebut karena sejumlah warga meminta uang kepada para pekarja PETI di lokasi tambang.

" Tak terima ulah oknum warga, oknum TNI yang diduga sedang mengamankan alat berat pemilik PETI timbul cekcok dan perkelahian dengan warga tersebut," kata Kepala Desa Petapahan Aidil Fitroh.

Ia menjelaskan, kejadian itu dirinya tidak mengetahui secara pasti karena warga yang terlibat bentrok dengan oknum TNI itu bukan warganya dari Petapahan, sedangkan lokasi perkelahian diakuinya di Petapahan tapi pelaku warga Gunung.

Kepala Desa Gunung Ides, mengatakan, kalau warga yang terlibat perkelahian dengan anggota TNI itu merupakan warganya, anggota itu mengawal alat berat yang lagi bekerja menambang di Petapahan, karena memang banyak alat berat yang melakukan tambang disitu.

" Warga berinisial Rus, Nc, Ka, Ad yang diduga terlibat perkelahian dengan oknum TNI itu berawal asyik minum -minum, setelah dalam kondisi tidak stabil, empat warga ini langsung bergegas ke areal PETI dan meminta uang kepada para pekerja hingga akhir berujung perkelahian," ujarnya.

Perwira Penghubung (Pabung) Dandim Inhu-Kuansing, Mayor (Inf) Andri Suhardi mengakui adanya perkelahian oknum TNI dengan warga di TKP, hanya saja, Pabungmenegaskan, oknum TNI yang terlibat perkelahian dengan warga di Petapahan Gunung Toar bukan dari anggotanya dari Kodim.

" Bukan dari TNI AD dan bukan dari anggota Kodim Inhu," tegasnya.