Akademisi: Tata PLTA Kotopanjang Pertahankan Debit Air

id akademisi tata, plta kotopanjang, pertahankan debit air

Akademisi: Tata PLTA Kotopanjang Pertahankan Debit Air

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Akademisi dari Universitas Riau Tengku Ariful Amri mengingatkan kawasan sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotopanjang, Kabupaten Kampar, Riau, saat ini membutuhkan penataan ulang agar debit air dapat dipertahankan.

"Salah satunya adalah dengan melakukan penghijauan dan rehabilatasi kawasan hutan sekitar PLTA tersebut agar mampu menyerap air saat musim hujan dan memberikan pasokan air ketika kemarau," kata Ariful kepada Antara di Pekanbaru, Jumat siang.

Pernyataan Ariful menanggapi maraknya penguasaan lahan lindung di sekitar PLTA Kotopanjang yang selama ini telah banyak "dipangkas" oleh para perambah yang kemudian mengalihfungsikannya menjadi kawasan perkebunan.

PLTA Kotopanjang merupakan pembangkit listrik yang dapat menghasilkan 114 Mega Watt (MW) dari tiga turbin (masing-masing 38 MW) yang ada.

Pembangkit listrik tersebut juga menjadi salah satu tiang utama dalam memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Riau yang selama ini kerap mengalami defisit.

Ketika kemarau, waduk di PLTA Kotopanjang dikabarkan kerap mengalami kekeringan sehingga tiga turbin yang ada tidak mampu beroperasi sekaligus.

Saat itulah pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) kemudian berinisiatif melakukan pemadaman bergilir yang pada akhirnya mengganggu aktivitas masyarakat secara merata.

"Makanya untuk menghindari hal itu terjadi lagi, harusnya dilakukan penataan kawasan agar kekerengan waduk dapat segera diatasi," katanya.

Karena menurut dia, defisit air yang selalu terjadi di waduk PLTA Kotopanjang adalah akibat dari kegundulan hutan yang ada di sekitarnya yang sepatutnya segera diatasi.

"Jika kawasan hutan di sekitarnya terjaga, maka setidaknya akan ada sumber cadangan air yang mampu memenuhi kebutuhan tiga turbin tersebut," katanya.