Desa Sei Mandian Rohul Masih Terendam Banjir

id desa sei, mandian rohul, masih terendam banjir

Desa Sei Mandian Rohul Masih Terendam Banjir

Pasir Pengaraian, (Antarariau.com) - Desa Sei Mandian Kecamatan Kepenuhan, Rokan Hulu, hingga kini masih terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.

"banjir yang di alami warga sudah sejak kamis lalu," kata Kepala Desa Sei Mandian, Syaiful Adnan, Senin.

Dia mengungkapkan, sekitar 168 Kepala Keluarga (KK) masih terendam banjir namun kondisi terparah dialami oleh 148 KK.

"Meski air banjir sudah mulai surut di beberapa daerah namun di Desa Sei Mandian Kecamatan Kepenuhan hingga hari ini masih terendam banjir," ungkapnya.

Dia mengatakan sejak kamis lalu kedalaman air di pemukiman warga sudah mencapai setinggi lutut orang dewasa.

Menurut dia banjir yang terjadi di desanya disebabkan oleh luapan Sungai Batang lubuh dan luapan Sungai Air hitam.

Banjir yang merendam pemukiman warga di wilayah dataran rendah mencapai 1,5 meter sedangkan di dataran tinggi mencapai 1,2 meter dan untuk Desa Sei Mandian di perkirakan banjir masih merendam sekitar 60 hingga 75 persen pemukiman warga.

Banjir tersebut mengakibatkan sebagian warga harus mengungsi ke tenda darurat yang didirikan oleh pihak pemerintah desa .

"Tidak ada tenda darurat dari pihak badan penanggulan bencana daerah rokan hulu," katanya.

Dia mengatakan bahwa tenda darurat tersebut didirikan secara mandiri oleh masyarakat setempat yang tinggal di wilayah dataran tinggi yang tidak terendam banjir dan tenda tersebut dimanfaatkan warga pengungsian sebagai tempat memasak, makan, dan termasuk untuk tempat tidur.

Sementara itu, salah seorang warga yang menjadi korban banjir, Sugiarti mengatakan bahwa banjir yang telah merendam pemukiman mereka menyebabkan mereka tidak dapat melakukan aktifitas normal seperti biasanya. "Banjir merendam lahan mata pencaharian kami," ucapnya.

Dia mengatakan bahwa banjir tersebut telah merendam beberapa hektare tanaman pertanian warga seperti cabai, semangka, ikut terendam banjir dan hal ini menyebabkan petani gagal panen.