Pekanbaru, (Antara) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru menyebut, terjadi kenaikan terhadap harga sembilan bahan pokok (sembako) di daerah itu sebesar 10 persen sebagai dampak dari naiknya bahan bakar minyak bersubsidi pekan lalu.
"Sampai hari ini memang terjadi kenaikan, tetapi tidak terlalu signifikan berkisar antara 5 sampai 10 persen untuk berbagai komoditi terutama sembako," terang Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman di Pekanbaru, Riau, Selasa.
Menurut dia, beberapa komoditi diantaranya seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu yang melonjak naik, tapi masih dianggap wajar karena tidak terlalu tajam kenaikannya.
Dalam sepekan terakhir secara intensif, pihaknya terus memantau kenaikan harga beberapa komoditi terutama sembako di beberapa pasar tradisional karena beberapa daerah yang merupakan sentra-sentra produksi mengalami panen yang tidak merata.
"Untuk sayuran yang berasal dari Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara mengalami hambatan pasokan dari daerah itu sebagai dampak dari meletusnya Gunung Sinabung. Kemudian hujan merata di Sumatera Barat telah menyebabkan longsor dan memutuskan Jalan Lintas Riau-Sumbar," ucapnya.
Dia mengakui, memang komoditas cabai merah mengalami sempat mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Tapi kenaikan tersebut bukan semata-mata karena kenaikan harga bahan bakar minyak, tetapi akibat persediaan yang menipis.
"Transportasi Riau-Sumbar sempat terputus dan tidak lancar. Karena itu, lonjakan harga cabai merah diperkirakan terjadi hanya sementara. Setelah transportasi normal, maka pasokan akan cukup sehingga harga cabai akan kembali normal," paparnya, menjelaskan.
Upik (50), salah seorang warga Pekanbaru mengatakan para pedagang yang berjualan di Pasar Arengka mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan alasan akibat kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi pekan lalu.
"Diambilnya sayuran dari kebun, lalu dijual pedagang dengan harga Rp4.000 dari sebelumnya cuma Rp1.000 satu ikat. Kemudian dibilangnya karena BBM naik, padahal pasokan yang tidak lancar akibat Jalan Lintas Riau-Sumbar yang terputus karena longsor," ucapnya.
Pekan lalu, pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter, sehingga harga premium yang semula Rp6.500 menjadi Rp8.500 dan solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500.
Pengumuman dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dengan pemberlakuan mulai Selasa, 18 November 2014, pukul 00.00 WIB secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
"Untuk rakyat kurang mampu disiapkan paket perlindungan sosial, KIS (Kartu Indonesia Sehat), KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) dan KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk memulai usaha-usaha di sektor ekonomi produktif. Pemerintah sangat menghargai masukan-masukan. Semoga keputusan pengalihan subsidi ke arah produktif ini akan memberikan yang bermanfaat bagi rakyat keseluruhan," kata Presiden.
Berita Lainnya
Kenaikan sembako saat momen tertentu, DPRD Riau sentil peran pemprov
05 March 2024 20:58 WIB
Riau bantu masyarakat hadapi kenaikan harga sembako
25 February 2024 9:32 WIB
Ganjar Pranowo sebut pedagang Pasar Induk Kajen curhat harga sembako tidak jua turun
16 January 2024 12:25 WIB
Gejolak harga kebutuhan pokok di Riau, warga beralih ke beras Thailand
28 September 2023 8:03 WIB
Kementerian Perdagangan memastikan harga sembako tetap stabil usai Lebaran
06 May 2023 16:25 WIB
Menteri Perdagangan H Zulkifli Hasan sidak harga sembako di Pasar Terong Makassar
03 May 2023 10:11 WIB
Harga daging sapi Pekanbaru tembus Rp140 ribu jelang Ramadan
20 March 2023 5:56 WIB
Jelang Ramadan, Forkompinda Meranti pantau ketersediaan dan harga sembako
17 March 2023 16:55 WIB