Blusukan Presiden Tumbuhkan Harapan Masyarakat Riau

id blusukan presiden, tumbuhkan harapan, masyarakat riau

Blusukan Presiden Tumbuhkan Harapan Masyarakat Riau

Jakarta, (Antarariau.com) - Rencana blusukan Presiden Jokowi ke lokasi kebakaran hutan dan lahan gambut di Riau menumbuhkan harapan baru masyarakat untuk penyelesaian bencana asap selama 17 tahun.

Warga Kepulauan Meranti Riau Abdul Manan yang menginisiasi #blusukanasap Jokowi di change.org/blusukanasap dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan paru-paru mereka mungkin mengecil karena asap, tapi harapan mereka membesar dengan rencana blusukan Presiden Joko Widodo ke Riau.

Hingga 25 November 2014, petisi blusukan asap di change.org/blusukanasap yang ia gagas untuk mengajak Presiden blusukan ke hutan Riau telah memperoleh dukungan dari 27.729 penandatangan.

Namun masyarakat Riau, menurut dia, masih membutuhkan dukungan petisi untuk mengingatkan Jokowi agar tidak berubah pikiran. Karenanya, melalui pesannya yakni "Selangkah lagi petisi ini akan menang!" di change.org, masyarakat luas diajak untuk terus mengingatkan Presiden Jokowi di akun Twitter @jokowi_do2 dengan menyertakan juga link petisinya di change.org/blusukanasap dengan hashtag #BlusukanAsap.

Selaku warga Riau yang selalu menjadi korban bencana asap ia mengaku prihatin dan menginginkan perubahan terhadap bencana asap yang selalu terjadi di Riau. Dengan pemimpin baru sekarang, jutaan warga bisa berani memiliki harapan, termasuk dirinya yang berharap bencana yang menimpa saudara-saudaranya bisa diselesaikan.

Masalah asap bagi masyarakat Riau bukanlah sekedar polusi asap rokok atau polusi knalpot mobil di jalan-jalan yang mengganggu orang-orang sekitarnya, karena selama 17 tahun terakhir menjadi bencana kabut asap dari terbakarnya hutan dan lahan gambut.

Asap tebal dari kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi, menurut dia, melingkupi tempat tinggal mereka hingga ke pelosok-pelosok desa. Pada 2014, mereka harus hidup di tengah-tengah bencana polusi tersebut selama enam bulan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ibu Siti Nurbaya pun pekan lalu memberikan isyarat positif yang menumbuhkan harapan baru masyarakat Riau bahwa Presiden Joko Widodo akhirnya akan blusukan ke hutan Riau pada 26 November 2014, sebagai langkah awal penanganan kebakaran hutan dan lahan gambut di Riau.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa pada periode Februari--Maret 2014, kebakaran hutan dan lahan gambut terjadi pada 24.000 hektare (ha) dan asapnya menyebabkan 58.000 jiwa menderita pneumonia, asma kronis, iritasi mata dan kulit. Dampak lain yang muncul yakni tingkat intelegensi (IQ) anak-anak yang menurun, janin-janin tidak tumbuh optimal dalam kandungan, kegiatan sekolah juga terganggu dan bisa terhenti selama berminggu-minggu sehingga anak-anak Riau terenggut haknya memperoleh pendidikan. (Virna P Setyorini)