Warga Merugi Akibat Waduk Jebol

id , warga merugi, akibat waduk jebol

  Warga Merugi Akibat Waduk Jebol

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Warga Kecamatan Rumbai Pesisir korban jebolnya tanggul Al Ittihat malam tadi, mengeluhkan rumah mereka mengalami kerusakan setelah diterjang aliran air, mereka bingung harus meminta ganti rugi kemana.

"Rumah dan toko saya retak setelah kena terjang air waduk jebol semalam," kata Agus Tinus, warga Jalan Yos Sudarso, di Pekanbaru, Rabu.

Dia mengaku kaget saat air tiba-tiba datang dengan aliran deras malam hari tadi. Bertahun-tahun hujan dan banjir melanda Pekanbaru kawasan tempat dia bermukim tidak pernah terkena banjir

"Ternyata waduk Al Ittihat jebol," kata dia.

Dia mengaku, kerugian yang dialami dirinya mencapai Rp 50.000.000. Bukan hanya dirinya , ratusan warga lainnya juga mengalami kerugian akibat rusaknya berbagai fasilitas dan bangunan miliknya.

"Kerusakan bervariasi mulai dari ringan hingga berat," katanya.

Dia mengaku, warga akan mencoba meminta ganti rugi kepada pihak Chevron. Karena tanggul waduk Al Ittihat di bangun oleh Chevron tahun 2010.

Camat Rumbai Pesisir, Nurhasminsyah, mengatakan saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, untuk melakukan pengerukan terhadap parit di Rumbai Pesisir. Karena akibat jebolnya waduk Al Ittihat, air mulai menumpuk dan menggenangi ribuan perumahan warga.

"Kita sudah minta dinas terkait untuk mengeruk penyumbatan parit agar air surut," kata dia.

Kata dia, akibat aliran air beberapa ruas jalan Harmonis, Harapan, Ampera, Perumnas tidak bisa di lewati. Sehingga kemacetan kendaraan yang berusaha melewati jalan tersebut tidak bisa terelakkan. Tidak jarang kendaraan roda dua mengalami mati mendadak saat melintasi genangan air yang mencapai lutut orang dewasa.

"Kelurahan Limbungan, Meranti Pandak, paritnya rata-rata tesumbat sehingga harus di gali agar air dari jalan Paus ke arah sungai Siak lancar," katanya.

Dia menambahkan pihaknya sudah menyiagakan tenda di Kecamatan jika di perlukan jika ada pengungsi, untuk bantuan makanan dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial.

"Semua warga sudah di data agar bisa disalurkan bantuan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, tanggul seluas 200 x 200 meter persegi di dekat Sekolah Al Ittihat mengalami bobol, akibat ketidak mampuan menampung air hujan saat Selasa malam. Tanggul ini dibangun oleh Chevron pada tahun 2010 bertujuan untuk menampung air resapan menghindari banjir kerumah warga saat musim hujan tiba .(KR-NTY)