Istri Karyawan Pegadaian Santuni Anak Panti

id istri karyawan, pegadaian santuni, anak panti

Istri Karyawan Pegadaian Santuni Anak Panti

Pekanbaru (Antarariau.com) - Ikatan Istri Karyawan Pegadaian (IIKP), PT Pegadaian (Persero) Kanwil II Pekanbaru, Provinsi Riau, menyantuni 55 anak yatim, piatu dan duafa di Asrama Panti Asuhan Ar Rahim, Kota Pekanbaru antara lain dengan berbagi sembako dan keperluan cuci serta mandi.

"Santunan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian sosial IIKP untuk bisa meringankan beban kaum duafa tersebut dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka," kata Ketua IIKP, PT Pegadaian (Persero) Kanwil II Pekanbaru, Provinsi Riau, Dyah Mulyono di Pekanbaru, Rabu.

Dyah Mulyono menyebutkan, untuk sembako terdiri atas 50 Kg beras, mie instan 3 kardus, minyak goreng 1 karton (setara 12 liter) , disamping itu sarden, susu, kecap, saos tomat.

Selain itu keperluan mandi dan mencuci berupa sabun cuci sebanyak 50 kantong kecil dan berat 1 Kg sebanyak lima bungkus. Selain itu juga sejumlah kue serta bahan kain sebanyak 50 potong.

"Bahan kain itu bisa dijadikan celana untuk anak laki-laki dan rok bagi anak perempuan sedangkan penjahitannya diharapkan bisa diupayakan sendiri oleh pengurus panti," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan yang tiap tahun digelar bersamaan dengan hari jadi IIKP ke dua yang diperingati tiap 26 November--digelar serentak di seluruh Indonesia--itu bertujuan melatih moral dan akhlak keluarga Pegadaian agar selalu bersyukur atas limpahan karunia dari Allah SWT.

Kini saatnya berbagi, sedangkan IIKP adalah wadah berkumpulnya istri karyawan Pegadaian yang berperan sekaligus memberikan dukungan dan semangat sehingga kinerja suami meningkat.

"Keberadaan forum ini sekaligus sebagai sarana untuk mempererat silaturrahmi antara sesama istri karyawan," katanya dan menambahkan sumber anggaran pengadaan sembako dan bantuan untuk panti tersebut berasal dari dana promosi perusahaan.

Pengurus Panti Asuhan Ar Rahim, Edi Tanjung menyatakan, syukur atas bantuan yang diberikan IIKP sehingga kewajiban pengurus panti dalam membiayai anak-anak panti lebih terbantu.

Alhamdulilah, kata Edi, IIKP telah menyantuni anak-anak dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kelancaran perusahaan, dan kesuksesan bagi Pegadaian.

"Kita berharap IIKP bisa datang kembali atau menginformasikan pada pihak lainnya sehingga panti bisa mendapatkan santunan dan bantuan ini dibutuhkan sekaligus menepis anggapan pengurus panti menadah ke rumah ke rumah masyarakat," katanya.

Cara meminta sumbangan dari rumah ke rumah masyarakat itu dilarang Pemrov Riau dan jika ditemukan maka panti mereka ditutup. Karena itu, pengurus tetap berusaha kuat untuk selalu menjaga nama baik panti.