Pekanbaru (Antarariau.com) - Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah, H. Chairil Anwar, mengatakan perguruan tinggi Muhammadiyah akan mencoba merancang "crash programe" studi berkaitan dengan pembuatan kertas untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di bidang industri kertas.
"Kebutuhan tenaga kerja di bidang industri kertas itu cukup besar sehingga ini menjadi peluang bagi perguruan tinggi Muhammadiyah untuk memenuhinya," kata Chairil Anwar, di sela forum group diskusi tekhnologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FGDT-PTM) V tahun 2014, di Pekanbaru, Rabu.
Forum group diskusi dilengkapi dengan kegiatan Simposium Nasional Tekhnologi Terapan (SNTT) diikuti 70 makalah kreativitas mahasiswsa (PKM), pameran inovasi tekhnologi terapan dan forum Dekan Fakultas Tekhnik PTM.
Menurut dia, setelah kunjungan seratusan peserta diskusi ini, ke industri pulp and paper di PT. RAPP, Riau, maka kebutuhan tenaga kerja seperti apa di Riau dan industri pada tempat lainnya akan bisa diketahui.
Minimal, katanya lagi, kita akan membuat "crash program" yang disisipkan pada mata kuliah tekhnik kimia, mesin dan elektro seperti halnya yang pernah dibuat perguruan tinggi di Mataram untuk mengisi kebutuhan tenagakerja bidang pertambangan emas.
"Majelis Dikti PP Muhammadiyah, akan membuat kurikulum khusus misalnya pada mata kulih tekhnik dengan konsentrasi ilmu tentang kertas," katanya.
Chairil Anwar, mengatakan kebutuhan tenaga kerja untuk mengisi industri kertas ternyata cukup besar akan tetapi informasi tentang hal itu jarang diperoleh. Yang kita ketahui ada dua perusahaan kertas di Indonesia yakni di Aceh, namun sudah bangkrut dan di Riau masih aktif justru kini tercatat nomor lima terbesar di Indonesia.
Oleh karena itu, katanya, peluang ini harus dijawab Majelis Dikti PP Muhammadiyah, minimal memberdayakan teman-teman peneliti di perguruan tinggi Muhammadiyah se-indoensia khsusunya meneliti kebutuhan pohon untuk bahan baku kertas dan lainnya.
"Jika penelitian itu dilakukan oleh mahasiswa maka berikan bea siswa bagi mahasiswa terkait oleh masing-masing perguruan tinggi tersebut," katanya.
Menurut Direktur Community Development PT. RAPP Riau perusahaan yang memproduksi pul and paper itu merupakan industri lima terbesar di Indonesia dengan merekrut tenaga kerja asing dan asal Indonesia yang seharusnya kebutuhan tersebut diisi putra daerah Riau.
"Ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi Muhammadiyah untuk mengisi kesempatan itu," katanya.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB