Polresta Pekanbaru Patroli di Daerah Banjir

id polresta pekanbaru, patroli di, daerah banjir

Polresta Pekanbaru Patroli di Daerah Banjir

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Polisi Resor Kota (Polresta) Pekanbaru meningkatkan pengamanan daerah dampak banjir di wilayah Kecamatan Rumbai Pesisir dengan cara meningkatkan patroli rutin.

"Sejumlah korban banjir sudah mulai mengungsi, tentunya banyak barang berharga yang ditinggal dirumah, untuk itu kita meningkatkan patroli di daerah yang terkena dampak banjir," kata Wakapolres AKBP Sugeng Putut Wicaksono di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan jika dalam beberapa hari mendatang intensitas hujan semakin meningkat dan semakin banyak warga yang mengungsi, maka Polisi akan membuat pos pos penjagaan guna mengamankan rumah yang ditinggal oleh warga.

"Kalau intensitas hujan meningkat, tentu jumlah warga yang akan mengungsi juga semakin besar. Barang berharga mereka seperti motor akan diparkirkan dipinggir jalan, untuk itu saya akan meminta kepada anggota untuk berjaga selama 24 jam," katanya.

Sementara itu, AKBP Sugeng Putut Wicaksono menghimbau kepada masyarakat yang akan mengungsi agar membawa barang berharga seperlunya saja, seperti surat berharga atau perhiasan.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 2.455 rumah di wilayah Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, terendam banjir akibat hujan yang terjadi secara terus menerus sejak satu pekan terakhir.

"Banjir terjadi sejak akhir pekan lalu atau sudah sekitar lima hari sampai dengan saat ini," kata Camat Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Nurhesminsyah.

Menurut dia, sebagian kawasan termasuk ratusan rumah terendam air hingga ketinggian 1,5 meter dan paling banyak atau ribuan rumah terendam dengan ketinggian air mulai dari semata kaki orang dewasa hingga betis dan lutut.

Sementara itu, untuk banjir di Kelurahan Limbungan dan Meranti Pandak, terpantau ketinggian air hingga mencapai 1,5 meter, merendam ribuan rumah, mengakibatkan ratusan keluarga terpaksa mengungsi.

"Sebagian warga mengungsi ke tenda darurat yang dibangun Dinas Sosial, dan sebagian lagi mengungsi ke rumah-rumah warga yang tidak terkena banjir," kata Anton (45), warga Meranti Pandak.