Sewindu Terakhir, Ini Upaya Kemenkes Kendalikan AIDS

id sewindu terakhir, ini upaya, kemenkes kendalikan aids

Sewindu Terakhir, Ini Upaya Kemenkes Kendalikan AIDS

(Antarariau.com) - Tepat pada Senin, 1 Desember 2014, dunia tengah memperingati hari penyakit yang menyerang imunitas tubuh seseorang, Human immunodeficiency virus infection and acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS).

Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), sampai dengan Juni 2014, jumlah kumulatif pengidap HIV sebanyak 143.078 orang dan penderita AIDS sebanyak 54.018 orang.

Namun, Kemenkes RI tak tinggal diam. Pelbagai usaha preventif terus dilakukan untuk mengendalikan HIV/AIDS di Indonesia. Setidaknya, dalam sewindu terakhir, ada 5 langkah penting yang sudah diluncurkan Kemenkes RI, yaitu:

1. Harm Reduction, 2006

Mengadopsi program salah satu organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Health Organization (WHO), program ini menciptakan Program Terapi Rumatan Metadon atau PTRM sebagai usaha untuk memutus rantai penularan HIV/Aids melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian.

2. Penularan Melalui Transmisi Seksual (PMTS), 2010

Sesuai namanya, program ini dirancang untuk mencegak penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual dengan mendirikan sejumlah klinik dan menggiatkan edukasi.

3. Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA), 2011

Fokus program ini adalah untuk memberikan edukasi, terutama pada ibu hamil dan menyusui, untuk menghadapi situasi saat membesarkan anak dengan kondisi sang ibu mengidap HIV/AIDS, juga untuk rajin mengecek kondisi kesehatan tubuh ibu.

4. Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB), 2012

Layanan di tingkat Puskesmas ini memudahkan masyarakat untuk meraih informasi tentang HIV/AIDS dan bagaimana cara mencegah hingga merespon penyakit tersebut.

5. Strategic use of ARV (SUFA), 2013

Strategi ini bertujuan untuk menyasar setiap orang yang rentan atau berisiko agar mau melakukan tes. Jika terbukti positif, maka akan langsung ditawari pemberian obat Antiretroviral (ARV). Semakin dini penderita HIV diberikan obat tersebut, maka jumlah virus dalam darahnya menursun dan risiko penularan kepada orang lain juga berkurang.