Pekanbaru, (Antarariau.com) - Realisasi penanaman modal asing di Provinsi Riau mencapai Rp11,57 triliun dari total angka realisasi investasi hingga triwulan III/2014 yang mencapai Rp17,8 triliun.
"Jumlah realisasi PMA hingga kuartal tiga 2014 mencapai 1,102 juta dolar AS atau setara Rp11,57 triliun. Secara keseluruhan, Riau berada pada peringkat pertama untuk realisasi investasi di wilayah Sumatera, sedangkan tingkat nasional peringkat ketujuh," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Riau, Irhas Irfan, kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Ia mengatakan realisasi PMA yang tercatat bukan berasal dari investor baru, melainkan dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada. Sementara itu, ia mengatakan realisasi investasi penanaman modal dalam negeri mencapai Rp6,27 triliun yang sebagian besar berasal dari sektor manufaktur, perhotelan, dan perkebunan.
Sedangkan, target investasi di Riau yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2014 sebesar Rp18 triliun.
Irhas mengaku yakin target tahun ini bisa dipenuhi karena masih ada rencana investasi yang akan dilaksanakan pada kuartal empat. Menurut dia, salah satu investasi yang cukup besar direalisasikan dalam waktu dekat adalah pembangunan pabrik gula dan perkebunan tebu di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
"Artinya untuk mencapai target masih kurang sekitar Rp200 miliar, dan kami optimis akan terwujud pada kuartal empat akhir tahun ini," kata Irhas.
Meski begitu, ia menyadari bahwa tantangan untuk menarik investor untuk menanamkan modal di Riau cukup berat karena kondisi ekonomi global belum pulih dan Indonesia masih dalam masa transisi di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut dia, akan sangat sulit bagi Riau untuk mengulang kembali seperti tahun 2013, ketika saat itu dari rencana investasi sebesar Rp7,6 trilun justru realisasinya melesat hingga Rp17,4 triliun.
"Saya mengakui untuk memenuhi target tahun ini sangat berat, tapi kami tetap optimis karena terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan kondisi iklim investasi di daerah khususnya di sektor industri hilir kelapa sawit dan sektor kelistrikan," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada calon investor karena sebagian besar pemilik modal belum memiliki pengetahuan yang cukup terkait potensi investasi di Riau.
BPMPD Riau sebelumnya menjalin komitmen dengan Pemerintah Kanada dan Ferrostaal yang merupakan perusahaan penyedia layanan industri asal Jerman untuk mengembangkan potensi limbah kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan.
Senada dengan pernyataan Irhas Irfan, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau Mahdi Muhammad mengatakan perkembangan investasi di Riau sempat melambat pada triwulan III-2014.
Berdasarkan kajian ekonomi regional BI, pada periode tersebut tercatat 52 proyek PMA dan PMDN yang terealisasi pada triwulan III dengan nilai mencapai Rp3,53 triliun.
Berita Lainnya
BKPM catat realisasi investasi sektor hilirisasi capai Rp266 triliun
20 October 2023 15:16 WIB
Realisasi investasi Kawasan Ekonomi Khusus Gresik capai lebih dari Rp50 triliun
13 October 2023 10:59 WIB
Bahlil Lahadalia sebut realisasi investasi 2022 lebihi target Rp1.200 triliun
11 January 2023 16:29 WIB
Bupati Adil ajak pengusaha urus perizinan untuk tingkatkan realisasi investasi
08 December 2022 17:56 WIB
Realisasi investasi tinggi, seharusnya pusat perhatikan infrastruktur Riau
23 November 2022 13:14 WIB
Realisasi investasi pada triwulan III-2022 capai Rp307,8 triliun
24 October 2022 13:42 WIB
BP Batam bahas percepatan realisasi proyek investasi PLTS terapung
16 September 2022 14:49 WIB
Riau peringkat 3 nasional realisasi investasi triwulan I 2022, pertama kali sejarah
29 April 2022 11:49 WIB