Diskanla: Penduduk Riau Kosumsi Ikan 40 Kg Per Tahun

id diskanla penduduk, riau kosumsi, ikan 40, kg per tahun

Diskanla: Penduduk Riau Kosumsi Ikan 40 Kg Per Tahun

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Provinsi Riau menyebutkan bahwa penduduk di Riau yang berjumlah lebih dari enam juta jiwa itu mengonsumsi ikan rata-rata 40 kg per tahun atau di atas rata-rata konsumsi ikan nasional.

"Jumlah konsumsi per kapita ikan warga di Provinsi Riau saat ini 40 kg per tahun, masih jauh di bawah konsumsi ikan di Jepang, Singapura, Malaysia dan negara lainnnya," papar Kepala Diskanla Provinsi Riau, Surya Maulana, di Pekanbaru, Riau, Kamis.

Hal tersebut ditarakan Surya pada forum Fasilitasi Rapat Koordinasi Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Provinsi Riau yang dilangsungkan aula Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau yang terletak di Jalan Patimura.

Dia mengatakan jumlah konsumsi ikan di Provinsi Riau tersebut sudah jauh lebih meningkat dibanding dengan angka per kapita lima tahun lalu atau tahun 2009 yang hanya tercatat mencapai sebesar 28 kg per tahun.

"Kami terus mendorong dengan melakukan kampanye konsumsi ikan mulai dari tingkat anak-anak seperti sekolah dasar atau SD hingga tingkat sekolah menengah pertama atau SMP, ditambah dengan pelatihan membuat menu-menu baru berbahan ikan," ucapnya.

Pada tahun ini, praduksi ikan Riau berasal dari sektor darat atau dari budi daya ikan mencapai 74.000 ton per tahun, sedangkan dari sektor laut mencapai 93.000 ton per tahun.

"Target kami pada tahun 2015, dari sektor budi daya 93.000 ton dan dari sektor laut sebesar 100.000 ton," katanya.

Peningkatan jumlah produksi tersebut harus diimbangi dengan terus meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat di Riau. "Dengan begitu, maka harga ikan di pasaran akan tetap stabil dan tidak anjlok," kata Surya, menerangkan.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Dalam Negeri Direktorat Jenderal P2HP Kementerian Kelautan dan Perikanan Sadullah Muhdi mengutarakan kekurangan konsumsi ikan akan membuat tubuh generasi bangsa menjadi tidak tumbuh dengan baik dan volume otak lebih kecil.

"Kami adalah bangsa yang tidur di atas sumber protein hewani yang terbaik di dunia yaitu ikan, tetapi generasi mudanya miskin gizi," paparnya.

Menurut Wakil Ketua Umum Forikan, Adi Surya, ikan adalah sumber protein hewani yang bisa diterima berbagai lintas baik suku maupun agama.

"Tidak ada agama dan suku tertentu yang melarang makan ikan, kecuali sekte tertentu yang memang tidak makan hewan sama sekali," katanya.