BI: Baru 20 Persen Masyarakat Miliki Tabungan

id bi baru, 20 persen, masyarakat miliki tabungan

BI: Baru 20 Persen Masyarakat Miliki Tabungan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau menyatakan dewasa ini baru sekitar 20 persen masyarakat di Indonesia khususnya di provinsi tersebut yang memiliki tabungan di berbagai perbankan Tanah Air.

"Berdasarkan angka "global financial inclusion index" yang dirilis oleh bank dunia, hanya 20 persen dari masyarakat dewasa di Indonesia yang memiliki akses ke perbankan," papar Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau, Mahdi Muhammad di Pekanbaru, Riau, Jumat.

Peryataan tersebut dikeluarkannya saat Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan melakukan sosialisasi "Gerakan Siswa Menabung dan Gerakan Nasional Non Tunai" dihadapan sekitar 700 orang santri Pondok Pesantren Al Munawarah, Kota Pekanbaru.

Hadir dalam acara sosialisasi diantaranya Wakil Ketua Komisi XI DPR Jon Erizal, Pimpinan Pesantren Al Munawarah Buya Busro, berberapa perwakilan pimpinan bank dengan daerah operasi di Riau, guru, wali murid dan ratusan orang santri.

Mahdi mengatakan, pihaknya merasakan masih rendahnya akses keuangan masyarakat Indonesia kepada lembaga keuangan formal karena berbagai alasan, dimana salah satunya minimnya interaksi dan pengetahuan masyarkat mengenai perbankan itu sendiri.

Oleh karena itu, pihaknya melihat perlu dilakukan edukasi keuangan secara berkelanjutan untuk terus meningkatkan akses masyarakat terhadap lembaga keuangan seperti salah satunya perbankan.

"Gerakan siswa menabung merupakan kampanye berupa edukasi keuangan kepada anak-anak sekolah di Kota Pekanbaru dengan harapan proses pengenalan anak-anak terhadap lembaga keuangan telah dimulai sejak dini. Interaksi yang telah tumbuh itu dapat semakin dikembangkan dan bermanfaat kelak," katanya.

Jon Erizal mengatakan, masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di wilayah pendesaan atau bahkan yang tinggal di wilayah perkotaan baru mengenal tabungan dan memiliki tabungan perbankan sekitar 20 persen dari total jumlah penduduk,

"Memang masyarakat kita yang tinggal di desa atau terkadang di wilayah perkotaan kenal dengan bank dan sudah punya tabungan baru hanya 20 persen. Sedangkan sisanya atau sekitar 80 persen keuangannya itu, masih dikelola konvensional," ucapnya.

Maka dari itu, lanjut Jon, perlu diperkenalkan mengenai gemar menabung pada anak usia sekolah baik di tingkat sekolah menengah pertama atau tsanawiyah dan sekolah menengah atau aliyah, supaya masyarkat menjadi betul-betul gemar terhadap tabungan di bank.

Bila kalangan perbakan membuat acara yang sama di setiap daerah, maka dalam waktu tidak terlalu lama masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Riau akan menjadi gemar menabung, sehingga bank sudah bisa memiliki tabungan masyarkat diatas 50 persen.

"Setelah mengikuti acara seperti ini, anak-anak biasa akan cerita minimal dengan anggota keluarganya yang berdampak positif bagi perbankan. Karena sedari kecil anak-anak kita sudah terbiasa berhubungan dengan keuangan ditamblah lagi pengertian yang positif dari menabung di bank," katanya.

Di akhir acara itu, hadirin yang hadir dimulai dari Wakil Ketua Komisi XI DPR Jon Erizal memberikan tabungan Bank Sayriah Mandiri kepada 26 orang santri berprestasi di Pondok Pesantren Al Munawarah.