Polisi Pastikan Titik Panas Bengkalis Nihil

id polisi, pastikan titik, panas bengkalis nihil

 Polisi Pastikan Titik Panas Bengkalis Nihil

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Sektor Bukit Batu, Bengkalis, Riau, memastikan bahwa lima titik api yang terdeteksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikasi (BMKG) Pekanbaru melalui Satelit Terra dan Aqua di Bengkalis pada Senin pagi nihil.

"Sebelumnya kita telah berkoordinasi dengan BMKG Pekanbaru dan tadi pagi sempat dinyatakan ada lima titik panas di wilayah Bukit Batu, Bengkalis. Namun setelah melakukan kunjungan langsung ke lapangan dapat saya pastikan bahwa titik panas tersebut tidak ditemukan," kata Kapolsek Bukit Batu Kompol Sasli Rais di Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan titik panas yang terdeteksi oleh BMKG berhasil dipetakan, yaitu berada di HTI Sinar Mas Group tepatnya di petak 496 kilometer 17, kemudian petak 471 kilometer 17, perbatasan Bukit Batu-Dumai dan Bukit Kerikil.

"Kesemuanya tidak ditemukan titik api ataupun titik panas," katanya.

Menurut Kompol Sasli, kemungkinan besar titik panas yang terdeteksi adalah banyaknya alat berat yang beroperasi di daerah tersebut.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa daerah yang disebut terdapat titik api tersebut yang masih dalam keadaan basah, dimana kanal kanal terisi penuh dengan air dan sejumlah kontur tanah masih tergenang air.

"Namun begitu, kita terus meningkatkan kewasapadaan dan berkomunikasi terus dengan BMKG dan BPBD," katanya.

Sementara itu, sebelumnya BMKG Pekanbaru menyatakan saat ini sebagian besar wilayah kabupaten/kota di Provinsi Riau telah memasuki musim kemarau.

"Sejak awal Januari 2015, sebagian besar wilayah di Riau telah minim terjadi hujan," kata Analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru Ibnu Amiruddin.

Ia mengatakan, menurut prakiraan cuaca hari ini hingga beberapa hari kedepan, secara umum Riau cerah hingga berawan. Menurut dia, peluang hujan terjadi untuk wilayah Riau bagian tengah dan Selatan meliputi Kabupaten Pelalawan dan Kota Pekanbaru.

"Namun sifatnya lokal dan intensitasnya ringan. Namun untuk sebagian besar wilayah kabupaten/kota lainnya sangat kecil kemungkinnan terjadi hujan," katanya.

Ibnu mengatakan, kondisi demikian telah berlangsung sejak beberapa pekan di Januari 2015 sehingga memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan penyebab polusi asap yang selama ini terjadi.