PLN : Masalah Lahan Menara Transmisi Riau Selesai

id pln, masalah, lahan menara, transmisi riau selesai

 PLN : Masalah Lahan Menara Transmisi Riau Selesai

Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT PLN (Persero) Wilayah Riau-Kepulauan Riau menyatakan pembebasan lahan untuk tujuh menara transmisi yang sudah berlangsung berlarut-larut akan selesai pada akhir bulan Januari ini.

"Dari 30 menara masih ada tujuh lagi yang belum karena pembebasan lahan. Saya mendapat informasi dari pegawai di lapangan, pada akhir bulan ini sudah bebas semua," kata General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Doddy Pangaribuan, di Kantor Gubenur Riau, Pekanbaru, Selasa.

Ia mengakui, penyelesaian pengerjaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2x100 Megawatt (MW) molor dari target yang ditetapkan karena masalah pembebasan lahan.

Pembangunan menara transmisi itu sangat krusial untuk menghubungkan listrik dari PLTU Tenayan Raya menuju pembangkit di Teluk Lembu.

PLN membangun 30 menara transmisi dari PLTU Tenayan Raya ke Teluk Lembu dan juga dari PLTU Tenayan Raya ke Pasir Putih lanjut ke Gardu Induk Garuda Sakti.

"Kalau menaranya sudah beres tinggal penarikan kabelnya saja, diharapkan tidak ada masalah," ujarnya.

Ia mengatakan penyelesaian menara transmisi itu akan sejalan dengan rencana PLN untuk mulai melakukan uji coba pengoperasian PLTU Tenayan Raya 2x100 MW.

Ia mengatakan uji coba akan dijadwalkan pada bulan Juni 2015 dan berlangsung selama enam bulan. "Pengoperasian secara komersil penuh kalau sesuai jadwal sudah bisa dilaksanakan pada Desember untuk unit pertama. Unit kedua berselang tiga bulan kemudian," ujarnya.

Berdasarkan data PLN, secara keseluruhan rasio elektrifikasi Riau kini mencapai 79,5 persen atau lebih rendah dari target yang ditetapkan untuk 2014 sebesar 80 persen.

Kebutuhan listrik di Riau sendiri masih dipasok oleh jaringan wilayah sekitarnya yang terhubung melalui jaringan interkoneksi Sumatra Bagian Tengah, karena hanya mampu memproduksi 450 MW dari seluruh pembangkit yang ada di provinsi itu dengan cadangan daya tiga persen dari total beban puncak 503 MW.

Sedangkan, Pemprov Riau berharap agar PLN memberikan kepastian daya listrik untuk mendukung rencana percepatan pembangunan infrastruktur di daerah itu yang dimulai tahun ini.

Riau akan memerlukan kepastian listrik untuk mendukung pembangunan dua pelabuhan di Tanjung Buton dan Kuala Enok. Kemudian, ada dua proyek infrastruktur krusial yang membutuhkan kepastian daya listrik adalah proyek jalan tol dan jalur kereta api Lintas Sumatera.