UMRI Bekali Dosen Raih Anggaran Penelitian DIKTI

id umri bekali, dosen raih, anggaran penelitian dikti

UMRI Bekali Dosen Raih Anggaran Penelitian DIKTI

Pekanbaru (Antarariau.com) - Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menggiatkan pembekalan kepada para dosen untuk meraih anggaran penelitian dari Dirjen Dikti, sebagai bagian dari kegiatan untuk meningkatkan keahlian, peran dan pengabdian mereka.

"Pembekalan antara lain memuat dalam membuat proposal dan tahun 2015 tercatat sebanyak 6 proposal penelitian dosen lolos seleksi tingkat UMRI dan bakal diajukan ke Dikti untuk mendapatkan anggaran penelitian," kata Rektor UMRI Prof Mubarrak, di Pekanbaru, Selasa.

Menurut dia, dalam upaya memberikan pembekalan dan bimbingan tekhnis tersebut untuk pertama kalinya UMRI mengundang nara sumber Prof. Dr. Saryono, MSi. (reviewer Dikti) untuk mensosialisasikan tentang cara pembuatan proposal penelitian serta bimbingan tekhnis dan kegiatan bedah klinis proposal penelitian desentralisasi Dikti.

Ia mengatakan, bedah klinis proposal penelitian yang digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UMRI ini selanjutnya akan menjadi program tetap pembimbingan secara terstruktur guna meningkatkan minat dosen melakukan penelitian secara kualitas dan kuantitas.

"Dari 8 proposal yang masuk tahun 2014, sebanyak enam diantaranya telah lolos seleksi tingkat UMRI dan segera diajukan untuk meraih anggaran penelitian Dirjen Dikti tahun 2015," katanya.

Mubarak mengatakan, kegiatan penelitian penting juga sebagai syarat bagi para dosen untuk naik pangkat dengan angka kredit yang harus terkumpul sebanyak 45 persen sesuai tuntutan Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dulu memang hanya 25 persen.

Oleh karena itu, katanya lagi, tahun 2015 ditargetkan 30-40 proposal yang masuk yang kini dibuat akan mendapatkan bimbingan tekhnis dari Dikti dan para dosen terus didorong untuk membuat proposal lebih banyak lagi.

Prof. Dr. Saryono, MSi. (reviewer Dikti) mengatakan, di Dikti terdapat 7 skim penelitian desentralisasi dengan alokasi anggaran tertinggi Rp1 miliar untuk satu penelitian per tahun dan terendah sebesar Rp10 juta -Rp15 juta per satu penelitian per tahun.

Namun untuk mendapatkan anggaran tersebut harus melalui sistem dimulai pelatihan pembuatan proposal --jalur pengembangan ilmu pengetahuan, jalur terapan dimanfaatkan oleh masyarakat, untuk para dosen, kemudian diajukan ke Dikti dan dari proposal yang terhimpun di kelompokkan seperti Kopertis wilayah X meliputi Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri kemudian proposal yang lolos baru diumumkan.

Sementara itu, periode 2014- 2015 awal, baru 35 persen dosen yang mengajukan proposal se-Indonesia untuk mendapatkan anggaran penelitian dari Dikti dari 3.500 universitas atau perguruan tinggi. Sedangkan jumlah universitas se Indonesia mencapai 167.000 sehingga para dosen perlu terus digairahkan untuk menulis lebih baik lagi.

"Kendati memang sudah ada peningkatan sejak tahun 2009 tercatat 14 persen, dan 2015 menjadi 35 persen sehingga pembuatan proposal perlu terus disosialisasikaan,"katanya.