Legislator Riau Pertanyakan Audit Keuangan Riau Airlines

id legislator riau, pertanyakan audit, keuangan riau airlines

Legislator Riau Pertanyakan Audit Keuangan Riau Airlines

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Legislator DPRD Riau mempertanyakan laporan audit keuangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan Penerbangan Riau Airlines (RAL) terkait kondisinya yang sudah tidak lagi beroperasi sejak 2010.

"Saya minta laporan audit RAL. Kenapa dulu Bank Muamalat mau memberikan pinjaman kepada perusahaan merugi. Tentu kalau diberi pinjaman arus kasnya bagus," kata Legislator Komisi C DPRD Riau Husaini Hamidi saat rapat dengar pendapat dengan Direksi RAL di Pekanbaru, Selasa.

Selain itu, dia juga mempertanyakan seluruh aset yang telah tergadaikan tanpa tersisa satu pun. Menurut dia, hal ini sangat kacau dan kontribusi komisisaris terlihat tidak ada.

Kemudian, dia juga mempertanyakan pinjaman dari BUMD lainnya yakni PT Pengembangan Investasi Riau senilai Rp5 miliar kepada RAL. Hal ini, kata dia, bisa menjurus pada pencucian uang.

"PIR sumber uangnya dari daerah juga, kemudian dipinjamkan lagi ke RAL," herannya.

RAL juga dipertanyakan terkait dugaan pesawatnya yang dulu disewakan di daerah Indonesia Timur. Oleh karena itu, kemana hasil sewanya kalau sekarang RAL tidak beroperasi.

Dirut RAL, Teguh Prianto menjawab pertanyaan terkait laporan keuangan mengatakan bahwa audit terakhir dilakukan pada 2009. Setelah itu tidak dilakukan lagi karena berhenti beroperasi.

Kemudian kredit dari Bank Muamalat diterima Mei 2009 dan prosesnya sudah terjadi, sedangkan Teguh masuk baru pada 2010. Itu disetujui, kata dia, karena minimnya kompetitor dan "cash flow" yang positif.

"Kalau PT PIR berikan kredit saya juga bingung karena ketika saya masuk, sudah tidak ada lagi yang bisa diagunkan sejak 2009. Informasinya sebelum dipailitkan, PT PIR dipilih sebagai penyelamat dan penjamin oleh pemegang saham," ungkapnya.

Terakhir pesawat yang disewakan itu tidak ada lagi. Dulu, kata dia, disewakan untuk ke Nusa Tenggara Timur. Penyewa sudah dipanggil dan pesawat dikembalikan. Jadi sekarang sudah tidak ada.

Saat ini RAL tengah menjalani proses Peninjauan Kembali atas status pilotnya yang diputuskan oleh Pengadilan Tata Niaga Medan pada 2012 lalu.