Hibah Bus Dari Kemenhub Ke Pekanbaru Tertunda

id hibah bus, dari kemenhub, ke pekanbaru tertunda

Hibah Bus Dari Kemenhub Ke Pekanbaru Tertunda

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Hibah 15 unit bus angkutan umum dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) untuk Kota Pekanbaru, Provinsi Riau hingga saat ini masih tertunda karena penyesuaian proses administrasi pada pergantian kabinet.

"Belum ada kabar kapan akan diserahkan," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Syafril, di Pekanbaru, Jum at.

Menurut dia, penyerahan secara simbolik hibah bus tersebut sudah dilakukan pada pertengahan 2014, saat Pekanbaru kembali meraih penghargaan dan piala Wahana Tata Nugraha (WTN) di Jakarta.

Namun hingga 2015, tanda-tanda akan adanya penyerahan belum ada dari Kementerian Perhubungan.

"Bus masih di Jakarta belum diserahkan," katanya.

Dia menilai tertundanya penyerahan hibah bus ini dikarenakan adanya perubahan orang yang duduk di kementerian, termasuk pergantian kabinet lama dengan baru setelah Presiden Jokowidodo terpilih.

"Kita tahu saat ini masa transisi," katanya.

Dia yakin meski ada perubahan, hibah bus ini tidak akan batal, hanya akan tertunda tanpa batas waktu.

"Kita hanya bisa menunggu saja kapan serah terimanya," katanya.

Akibat penundaan ini, masih kata dia, berdampak kepada penundaan penambahan bus bagi Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan, sebagai operator Trans Metro Pekanbaru.

"Upaya Pemko untuk menambah jumlah layanan angkutan masal ini menjadi terganjal juga," katanya.

Dia juga belum bisa menargetkan kapan bus ini dihibahkan ke PD Pembangunan.

"Kalau sudah diserahkan baru bisa ambil sikap," katanya lagi.

Sebelumnya diberitakan, Pemko Pekanbaru pada 2009 pernah menerima hibah 20 unit bus dari kementerian yang sama, meski bus langsung dioperasikan sebagai angkutan, namun proses hibah surat menyuratnya baru bisa tuntas pada 2014.

Hal ini membuat pengelolaan bus tidak bisa dihibahkan ke PD Pembangunan, dan sementara ditangani Dishubkomimfo.

"Rencananya tahun ini baru akan kita hibahkan ke PD Pembangunan," kata Syafril.