Lungsin, Terjangkau Dan Berkualitas

id lungsin terjangkau, dan berkualitas

Lungsin, Terjangkau Dan Berkualitas

Jakarta, (Antarariau.com) – Terjangkau dan berkualitas, begitu prinsip Aulia Rusdi saat menciptakan Lungsin. Lungsin adalah merek lini aksesoris yang menggunakan tenun sebagai bahan utama. Kata Lungsin sendiri berarti benang tenun yang disusun sejajar.

Pertemuan Aulia dengan kain ini bak pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Sebab sang Kakek dikenal sebagai pengrajin batik. Ya, boleh dibilang ia sudah akrab dengan kain.

“Saya ini kenal kain khas Indonesia itu hanya batik. Dan karena saya berasal dari Sumetera, saya tahu songket,” imbuh ibu dua anak ini.

Lia, begitu sapaannya, mengaku bahwa dirinya semakin jatuh cinta pada kain, terutama tenun sejak dirinya kerap mengikuti sang Ibunda berkegiatan di Yayasan Cita Tenun Indonesia pada tahun 2012. “Saya melihat jenis lain kain asli Indonesia seperti ulos, sarung dari timor, dan lain sebagainya di Cita Tenun Indonesia,” ujarnya.

Terinspirasi dengan ragam kain Indonesia, Lia mencoba untuk mengkreasikan. Salah satu karyanya yang pertama tas travelling khusus penyimpan bra. Tas ini bentuknya unik karena ada desain bra dengan warna kotak-kotak merah jambu dan hitam.

Akhirnya, alumnus teknologi informasi ini, mencoba membuat tas lainnya seperti pouch, tas laptop, tas kerja, sampul agenda, tempat dasi, tas mukenah, dan masih banyak lagi. “Semakin banyak permintaan. Memang awalnya, saya ini suka warna netral tapi lambat laun ada permintaan untuk warna terang. Ya, saya carikan warna-warna cerah,” ungkapnya.

Beruntung, soal bahan baku, Lia mengaku tidak kesulitan untuk memeroleh bahan baku. “Kain itu selalu ambil dari Cita Tenun. Sedangkan untuk kulit, saya memakai bahan lokal dari pengrajin Garut,” jelasnya.

Tak heran bila Lungsin ini dibanderol dengan harga terjangkau. “Lungsin ini dibuat secara profesional dan rapi. Untuk harga berkisar Rp200 ribu untuk tas-tas kecil hingga Rp2 jutaan untuk tas besar. Saya sengaja tidak ambil untung banyak, tetapi lebih mengutamakan permintaan banyak,” jelas Lia.

Pengusaha muda ini juga memilih memasarkan produk-produknya melalui jalur consignment seperti Galeri Lafayette dan pameran.

Lia juga mengatakan bahwa aliran karyanya itu adalah modern kontemporer. “Saya tak ingin terlalu etnik saja karena hanya menyentuh segmen tertentu saja. Jadi saya lebih memilih modern kontemporer agar mampu menjangkau segala kalangan dan usia,” tandasnya.

Perempuan cantik ini juga memiliki rencana bahwa kelak dirinya ingin mengeksplorasi lebih banyak kain khas Indonesia.

Nah, penasaran dengan Lungsin karya dari Aulia? Datang saja ke Pamerannya di Galeri Kunstring Jakarta, yang berlangsung hingga 6 Maret 2015!