Bom Air RAPP Padamkan Kebakaran Pulau Rupat

id bom air, rapp padamkan, kebakaran pulau rupat

Bom Air RAPP Padamkan Kebakaran Pulau Rupat

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak dua unit helikopter PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) membantu proses pemadaman kebakaran lahan dengan menjatuhkan puluhan bom air di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Rabu.

"Hingga Rabu siang, Tim Fire and Aviation PT RAPP telah melakukan 30 sorti menjatuhkan bom air untuk memadamkan kebakaran lahan di Pulau Rupat. Jumlah tersebut dicapai hingga siang pukul 13.00 WIB tadi, dan kemungkinan akan terus bertambah hingga sore nanti," kata Direktur RAPP, Mulia Nauli, dalam pernyataan pers kepada Antara di Pekanbaru.

Ia menjelaskan, RAPP membantu proses pemadaman di Pulau Rupat dengan berkoordinasi ke Posko Siaga Darurat Kebakaran Riau di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru dan sejumlah pihak terkait. Menurut dia, tim pemadam kebakaran yang diperkuat dua helikopter untuk pemantauan dan pemadaman juga didukung sekitar 75 personel darat.

Tim darat dilengkapi dengan peralatan dua pompa besar merk Tohatsu, empat pompa Mark III, dua pompa Mini Striker serta selang pemadam. Selain itu, tim dalam memperlancar pemantauan lokasi juga menggunakan "Drone" atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yaitu sejenis pesawat quadcopter tanpa awak yang dioperasikan dari darat untuk memantau pergerakan api dan luasan lahan yang terbakar.

"Tim langsung kita turunkan ke lokasi termasuk dua unit helikopter, untuk waterbombing dan patroli, beserta peralatan lengkap berusaha dengan keras agar api tidak meluas dan dapat segera padam," kata Mulia Nauli.

Ia mengatakan hingga kini, tim Fire Fighter PT RAPP masih terus melakukan pemadaman dan berupaya optimal agar api tidak masuk ke area konsesi perusahaan. Helikopter PT RAPP telah selama tiga hari terakhir melakukan upaya pemadaman di Pulau Rupat.

pada hari Selasa (24/2) helikopter melakukan sebanyak 25 sorti untuk jatuhkan bom air. Sedangkan, pada hari Senin (23/2), upaya pemadaman dari udara dilakukan disekitar wilayah Desa Kuala Panduk dengan jumlah bom air yang dijatuhkan sebanyak 15 sorti.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, eskalasi penanganan harus segera dilakukan karena pemerintah telah menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan di Riau. Sebabnya, potensi kebakaran meningkat akibat cuaca kering dan telah dua kabupaten kota juga telah menyatakan status siaga darurat.

Luas kebakaran lahan dan hutan dari Januari hingga akhir Februari ini sedikitnya mencapai 379 hektare, yang didominasi kebakaran di Kabupaten Bengkalis.

Menurut dia, semua pihak kini menunjukan perbaikan kinerja untuk merespon cepat kebakaran yang terjadi. "Pokoknya mulai sekarang, semua harus kerja," kata pria yang akrab disapa Andi Rachman itu pada rapat persiapan hujan buatan di Pekanbaru, Selasa lalu (24/2).

Selain itu, ia juga meminta agar setiap perusahaan yang memiliki konsesi di Riau berperan aktif dalam berkoordinasi dengan pemerintah di Posko Siaga Darurat Kebakaran Riau di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Ia mengatakan mulai Maret operasi modifikasi cuaca untuk menghasilkan hujan buatan akan dilakukan di Riau dengan bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pelaksanaan proses modifikasi cuaca akan menjadi tanggung jawab BPPT, sedangkan BNPB menyiapkan dana sekitar Rp16 miliar dari total Rp25 miliar anggaran penanggulangan kebakaran yang tersedia.

Untuk kebutuhan garam dalam proses modifikasi cuaca, Andi mengatakan saat ini masih tersedia 25 ton garam di Posko Siaga Darurat Kebakaran di Lanud Roesmin Nurjadin yang merupakan sisa dari operasi darurat asap tahun 2014. Pihaknya juga akan menambah sebanyak 43 ton garam untuk menunjang operasi tersebut.

"Jadi total garam akan sebanyak 68 ton, saya rasa cukup untuk satu bulan," ujarnya.