Pekanbaru, (Antarariau.com) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) asal Riau Abdul Gafar Usman mengatakan dirinya telah menampung aspirasi ratusan guru honorer komite di Pekanbaru untuk mendapatkan haknya.
"Ini salah salah satu fungsi kami di DPD-RI selain pengawasan, anggaran dan legislasi," kata dia, di Pekanbaru usai melakukan silahturahmi dengan forum guru honor komite negeri Pekanbaru, Jumat.
Dia menjelaskan, dari pertemuan itu mendapati beberapa aspirasi yang disampaikan para guru, antaranya mereka minta diakui eksistensinya sebagai guru honor, persamaan hak dalam mendapatkan sertifikasi dari pemerintah pusat.
Kemudian tingkat kesejahteraan yang diterima selama ini tidak sesuai dengan upah minimum kota. Selain diberi hak diakui statusnya sebagai tenaga honor yang layak mendapatkan tunjangan dan perhatian dari Pemko Pekanbaru.
"Saya akan komunikasikan ini dengan daerah dan pusat," kata Abdul Gafar Usman, yang kini menjabat anggota Komite IV bidang anggaran, sekaligus kordinator MD II dari Riau.
Dia mengatakan, sengaja turun ke Provinsi Riau sebagai wilayah pemilihannya dulu, untuk mendengarkan aspirasi dan melihat langsung masalah yang dihadapi, salah satunya kasus tenaga honor di Pekanbaru.
Dia mengaku selama ini kelemahan dari sebuah isu dan masalah yang disampaikan daerah ke pusat kurangnya data. Sehingga tidak jarang saat akan ditindaklanjuti pada kementrian terkait, menjadi mentah.
Diharapkan dengan turunnya ia langsung ke lapangan mendengar dan melihat akar permasalahannya bisa diketahui.
"Disini saya melihat informasinya belum jelas makanya saya jumpai mereka," kata dia.
Dia juga memaparkan setelah melakukan diskusi, mendapati tiga hal permasalahan yang dihadapi guru honor komite Pekanbaru. Pertama ada kelemahan regulasi yang tidak berpihak kepada mereka, honor dan status.
Dia berjanji akan melakukan perjuangan di pusat kalau itu terkait regulasi berarti harus ada perubahan.
"Ada beberapa hal yang menurut aturannya belum berpihak kepada guru honor komite, sehingga harus dibuatkan surat resminya," kata dia.
Selain itu mereka juga meminta status mereka dan hak anggaran bisa di perjuangkan.
"Kita coba komunikasikan nanti kepada pemerintah daerah seperti kadis dan walikota," katanya.
Selain itu ditingkat pusat nantinya kata anggota DPD-RI asal Riau, Abdul Gafar Usman berjanji guru akan jadi prioritasnya.
Berdasarkan pengamatan dilapangan, salah seorang guru honor komite MDA di Rumbai Pesisir Susi mengeluhkan kondisi mereka yang tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota.
"Kami ingin juga mendapatkan hak ikut sertifikasi, tetapi karena SK kami komite sekolah jadi tidak bisa. Makanya kami berharap ada solusi," katanya.
Berita Lainnya
Legislator minta perusahaan segera rapikan kabel fiber optik
13 March 2024 14:04 WIB
Legislator minta DKI untuk sediakan alat pemadam api ringan di setiap RT
20 February 2024 13:55 WIB
Legislator desak DKI evaluasi kembali kriteria lowongan kerja dalam rekrutmen
26 January 2024 17:02 WIB
Sekolah negeri lebihi kapasitas dan masih ada zoom meeting, legislator Riau bersurat ke menteri
15 January 2024 19:19 WIB
Menteri-legislator-kepala daerah jika maju pilpres tak wajib mundur
24 November 2023 16:38 WIB
Legislator sarankan Pemprov DKI sematkan teknologi ATM pada e-KTP
13 October 2023 12:00 WIB
Legislator usul kenaikan pajak kendaraan bermotor untuk atasi polusi udara
10 August 2023 14:19 WIB
Legislator Kaltim usulkan 10.000 sambungan PLTS baru untuk desa tertinggal
05 August 2023 12:25 WIB