Polisi: Pelaku Membakar Korbannya Dalam Keadaan Hidup

id polisi, pelaku membakar, korbannya dalam, keadaan hidup

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Kombes Pol Robert Harianto Watratan dalam ekspos perkara pembunuhan berencana dan pembakaran korban bernama Rudy (30) menjelaskan bahwa pada saat dibakar, korban masih dalam keadaan hidup.

"Korban dibakar dalam keadaan hidup, hal ini dikarenakan setelah korban dipukuli dan ditusuk berkali kali tidak juga meninggal, sehingga para pelaku berniat menghabisi korban dengan cara membakarnya dalam keadaan sekarat," katanya di Pekanbaru, Sabtu.

Ia menjelaskan sebelumnya korban telah dipukuli dan ditusuk pada bagian leher dan kepala, namun korban tetap masih dalam keadaan sadar.

"Pemukulan dilakukan dua kali, yang pertama berlokasi di Jalan Sam Ratulangi pada Sabtu 21 Februari 2015, jam 2.30 dinihari namun dikarenakan korban masih sadar dan tempat tersebut cukup ramai, korban kemudian dibawa ke Rumbai di TKP penemuan mayat itu ditemukan," ujarnya.

Alasan empat pelaku membawa korban ke TKP berupa lapangan sepak bola yang beralamat di Jalan Palas Mekar Sari, Kelurahan Sri Meranti adalah tempat tersebut sepi dan tidak mungkin ada saksi yang melihat penganiayaan tersebut.

Sesampainya di lokasi kejadian, pelaku kemudian kembali memukuli korban dan menusuk kembali pada bagian kepala dan leher dengan menggunakan obeng, namun pelaku masih dalam keadaan hidup, walaupun sekarat.

"Karena korban masih hidup walaupun dipukul berkali kali, maka tersangka utama, Ade Irawan Putra alias Boncet menyuruh salah seorang rekannya untuk membeli bensin di Jalan Palas," lanjut Kapolres Robert.

Lalu, tersangka utama, Ade dan dua pelaku lainnya yang masih buron, Gdn dan Bd kemudian membakarnya dalam keadaan hidup.

Tersangka Boncet saat ditemui mengatakan saat dibakar, korban masih bergerak gerak, namun ia segera meninggalkan korban hingga tewas terbakar.

Dari pengamatan saat menemui tersangka Ade alias Boncet, tidak tampak adanya rasa penyesalan setelah apa yang dilakukannya, berbeda dengan satu tersangka Hirah alias Daid, ia lebih banyak terdiam dan mengatakan ingin bertemu kedua anaknya.