Legislator Minta Kepala BPBD-Damkar Pekanbaru Ahmad Mius Dievaluasi

id legislator minta, kepala bpbd-damkar, pekanbaru ahmad, mius dievaluasi

Legislator Minta Kepala BPBD-Damkar Pekanbaru Ahmad Mius Dievaluasi

Kampar, (Antarariau.com) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru, Riau meminta Wali Kota Firdaus untuk mengevaluasi Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) setempat Ahmad Mius karena mengabaikan laporan warga berkaitan dengan kebakaran menghanguskan belasan kios Pasar Syariah Ulul Albab.

"Kami menunggu evaluasi pejabat tersebut untuk kemudian memberikan masukan sebagai langkah berbaikan agar kedepan hal seperti ini tidak terulang," kata anggota DPRD Pekanbaru, Nofrizal kepada pers di Pekanbaru, Jumat (27/2) siang.

Sebelumnya menurut catatan kepolisian, kebakaran di pasar yang berlokasi di Kecamatan Siakhulu tersebut telah menghanguskan 16 unit kios sehingga mendatangkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Peristiwa itu berlangsung pada Kamis (26/2) pukul 01.00 WIB diduga akibat arus pendek listrik. Tidak adanya bantuan dari BPBD Damkar Pekanbaru juga menjadi salah satu pemicu kebakaran itu meluas.

Nofrizal mengatakan, seharusnya kejadian musibah seperti ini tidak lagi memandang status wilayah, yang terdekat harusnya memberikan bantuan sehingga dampaknya tidak meluas.

"Saya rasa Wali Kota Pekanbaru Firdaus akan mengambil langkah berkaitan dengan kasus tersebut. Kami menunggu tindakan tersebut," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar Irtarius menyatakan bahwa untuk memadamkan api di lokasi kejadian pihaknya mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran beserta tim.

Ia mengatakan, pemadaman terlambat karena jarak antara Bangkinang, Ibu Kota Kampar cukup jauh atau perjalanan satu jam menuju lokasi kejadian.

Seharusnya, lanjut dia, pemadaman dapat dilakukan oleh BPBD Damkar Pekanbaru yang jaraknya hanya beberapa kilometer saja. Namun hal itu tidak dilakukan karena berbagai alasan.

Kepala BPBD Damkar Pekanbaru Ahmad Mius saat dikonfirmasi justru "menghilang". Dia sulit ditemui bahkan dilaporkan sejak beberapa bulan terakhir jarang masuk kantor.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan tidak ada hambatan atau halangan untuk penanganan bencana dan juga musibah seperti kebakaran di Pasar Syariah Ulul Albab, Kampar. "Karena itu musibah, seharusnya pihak terdekatlah yang paling utama memberikan penyelamatan atau pemadaman," katanya.