APPSI Riau Sesalkan Perda Batasi Pasar Target

id appsi riau, sesalkan perda, batasi pasar target

APPSI Riau Sesalkan Perda Batasi Pasar Target

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Riau, Yusuf Sikumbang menyesalkan rencana peraturan daerah yang akan membatasi pasar kaget karena itu merupakan fenomena yang tercipta sendiri oleh masyarakat.

"Pasar itu tercipta sendiri oleh masyarakat, namun ada juga rencana perda membatasi pasar kaget. Kenapa harus dibatasi, pemerintah kerjanya hanya mengatur, mengamankan, jika perlu membesarkan. Bukannya tidak boleh, ini boleh, bukan itu," katanya di Pekanbaru, Sabtu.

Hal itu dikatakannya untuk menanggapi menjamurnya pasar kaget, khususnya di Pekanbaru. Menurut dia, pemerintah seharusnya berterimakasih karena ekonomi berputar dan banyak tercipta peluang pendapatan bagi masyarakat.

Dia menilai hal itu terjadi juga karena pemerintah kota setempat tidak baik dalam mengelola pasar. Saat ini, kata dia, pasar di Pekanbaru banyak yang tidak terurus padahal tempat itu adalah yang paling banyak dikunjungi orang.

"Di Pekanbaru banyak yang terkatung-katung. Bangunan tidak dilanjutkan, ditunggu tidak jadi-jadi," ungkapnya yang juga anggota DPRD Riau ini.

Diharapkannya pasar di Pekanbaru ini seperti apa yang ada di luar negeri. Dimana para pemandu jika kita berwisata akan diajaknya ke pasar dan produk rumah tangga didorong pemerintah.

Pedagang kecil, kata dia, hendaknya disediakan tempat berjualan di bangunan yang besar, bersih, dan nyaman. Hal itu bisa dilakukan dengan subsidi silang antara pedagang kecil dan pedagang besar atau pengusaha.

"Pedagang besar pajaknya agak dilebihkan dan diberikan oleh pemerintah untuk fasilitas pedagang kecil. Jadi tidak ada lagi pola pikir pasar tradisional kotor dan pasar modern nyaman berpendingin ruangan," tambahnya.

Menjamurnya Pasar Kaget di Pekanbaru menimbulkan keinginan pihak terkait adanya perda mengatur itu. Namun di sisi lain masyarakat keberatan karena keberadaan pasar kaget dinilai membantu disebabkan harga murah dan aksesnya yang tidak sulit. Terlebih lagi program pasar di setiap kecamatan juga tidak kunjung terealisasi.