Kelangkaan Elpiji 3 Kg Landa Sejumlah Daerah

id kelangkaan elpiji, 3 kg, landa sejumlah daerah

Kelangkaan Elpiji 3 Kg Landa Sejumlah Daerah

Oleh Arindra Meodia

Jakarta, (Antarariau.com) - Kelangkaan elpiji ukuran 3kg melanda sejumlah daerah menyusul keputusan pemerintah yang menaikkan harga elpiji tabung 12kg.

PT Pertamina (Persero) pada 2 Januari 2015 menaikkan harga elpiji tabung 12 kg Rp 18.000/tabung, menjadi Rp 134.700/tabung. Hal ini menyebabkan banyak konsumen beralih menggunakan elpiji 3 kg yang belum naik harganya.

Kelangkaan elpiji khususnya ukuran 3 kg yang melanda Kota Gorontalo selama beberapa hari, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo melaksanakan operasi pasar ke seluruh kecamatan pada 16 Januari.

Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Kota Gorontalo Irwan Hamzah mengatakan dalam rangka mengantisipasi terjadinya kelangkaan elpiji 3 kg tidak berkepanjangan sehingga merugikan konsumen, maka telah dilaksanakan operasi pasar di setiap kecamatan di daerah tersebut.

Irwan menjelaskan, pada operasi pasar yang dilaksanakan di 10 kecamatan tersebut, harga elpiji 3 kg yang di jual kepada konsumen ataupun masyarakat sebesar Rp18.000 per tabung.

Sejumlah warga ketika ditemui mengatakan, adanya operasi pasar yang dilaksanakan pemerintah Kota Gorontalo bisa membantu masyarakat dalam mengatasi krisis elpiji 3 kg yang sudah sering kali terjadi.

Tidak hanya warga Gorontalo, sejumlah warga Jakarta dan sekitarnya mengaku harus menghemat penggunaan gas untuk menyiasati kenaikan harga LPG 12 kilogram.

"Masak secukupnya, yang tidak perlu waktu lama. Misalnya, goreng atau tumis," kata Torie, karyawati sebuah perusahaan swasta di daerah Jakarta Barat.

Ia mengaku menghindari membuat hidangan yang rumit agar dapat menghemat penggunaan gas.

Harga LPG 12 kilogram di Jakarta dan sekitarnya naik menjadi sekitar Rp140.000 dari Rp120.000.

Sejumlah penjual dan pengelola pangkalan LPG tiga kilogram di Palembang, mengaku terjadi peningkatan penjualan dikarenakan tingginya harga jual LPG 12kg yang mencapai Rp133.000-Rp135.000 per tabung.

Meskipun permintaan meningkat, harga jual tetap sesuai ketentuan harga eceran tertinggi (HET) Rp13.800 per tabung. Namun, menurut keterangan salah seorang pengelola pangkalan penjualan gas, para pedangan elpiji keliling di Palembang menjual hingga Rp 18.000 per tabung.

Berbeda dengan di Muntok, harga gas elpiji tiga kilogram belum ada kenaikan di tingkat pedagang pengecer, yaitu dijual antara Rp 19.000 hingga Rp 20.000 per tabung.

Di Karawang, Jawa Barat, harga gas elpiji 3 kilogram melonjak hingga mencapai Rp25.000-Rp26.000 per tabung, yang biasanya dijual Rp20.000-Rp21.000 sejak beberapa pekan terakhir.

Sementara di Cibinong, Bogor, Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor Yatirum mengakui harga gas elpiji tiga kilogram mencapai Rp20.000 per tabung.

Ia menjelaskan sebenarnya harga gas elpiji di tingkat agen hanya Rp14.250 per tabung sampai ke pangkalang Rp16.000 per tabung. Tetapi akibat langkanya barang pangkalan dan warung menaikkan harga sampai Rp20.000 per tabung.

Harga elpiji isi 3 kilogram di Baturaja ibu kota Kabupaten Ogan Komerig Ulu Sumatera Selatan kisaran Rp18.000 hingga Rp20.00 per tabung, bahkan di Kecamatan Semidang Aji mencapai Rp21.000/tabung.

Peningkatan harga ini juga diiringi dengan keterbatasan stok yang menurut menurut seorang pengecer elpiji mengakibatkan sulitnya mendapatkan barang

Kelangkaan gas elpiji 3 kg juga terjadi di Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten Tobasa yang sebelumnya antara Rp20.000 hingga Rp22.000 mencapai Rp26.000 per tabung.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Tobasa, Marsarasi Simanjuntak, hal ini terjadi karena kuota gas LPG tiga kilogram di Kabupaten itu tidak mengalami perubahan, yakni sebanyak 76.168 tabung per bulan.

"Pemerintah daerah setempat menetapkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp16.000 untuk elpiji tiga kilogram, mengacu kepada surat keputusan Bupati Tobasa nomor 59 tahun 2012 tanggal 27 Februari," kata Marsarasi.

Namun, Kementrian ESDM, Rabu (25/2) membantah adanya kelangkaan gas elpiji bersubsidi tiga kilogram di sejumlah daerah sejak awal Februari .

Menurut Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja, pihaknya memantau sudah tidak ada kelangkaan gas.

Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said, Kamis (26/2), menyatakan bahwa harga elpiji tabung tiga kilogram tetap atau tidak akan naik menyusul isu kelangkaan komoditas tersebut di beberapa daerah.

"Kalau ada yang berpandangan atau punya spekulasi bahwa akan ada kenaikan elpiji tiga kilogram itu tidak benar," tuturnya.

Pemerintah, menurutnya, tidak akan menaikkan harga elpiji tiga kg tersebut karena komoditas itu sudah ditetapkan oleh pemerintah, Komisi VII DPR, dan Badan Anggaran sebagai komoditas bersubsidi dan diperuntukkan bagi masyarakat kecil.

Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja mengatakan bahwa selain menggelar operasi pasar, Pertamina juga sudah menambah pasokan di sembilan lokasi yang terindikasi kesulitan elpiji tiga kg yaitu Binjai, Subang, Sumedang, Depok, Bogor, Bekasi, Jepara, Kedingtinggi, dan Karet (Jakarta).

Ia mengatakan bahwa Depok telah mendapat tambahan pasokan sebanyak 93.000 tabung, Bogor 265.000 tabung, sedangkan daerah lainnya seperti Cirebon, Majalengka, Kuningan, Garut, dan Cianjur mendapat tambahan pasokan 50 persen dari pasokan normal.