Bupati Kampar Kecewa Kebakaran Pasar Tidak Ditanggapi

id bupati kampar, kecewa kebakaran, pasar tidak ditanggapi

Bupati Kampar Kecewa Kebakaran Pasar Tidak Ditanggapi

Kampar, (antarariau.com) - Bupati Kabupaten Kampar, Riau, Jefry Noer mengaku kecewa dengan pihak Dinas Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Pekanbaru yang tidak tanggap dengan peristiwa kebakaran pasar beberapa hari lalu.

"Saya meminta agar Wali Kota Pekanbaru Firdaus untuk mengganti Kepala BPBD-Damkar Pekanbaru Ahmad Mius karena telah lalai dan mengabaikan masalah sosial berkaitan dengan musibah kebakaran pasar," kata Jefry lewat sambungan telepon, Minggu (1/3).

Jefry mengatakan, pihaknya telah hubungi wali kota berkaitan dengan peristiwa kebakaran pasar di Kecamatan Siakhulu dan sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak membantu upaya pemadaman kebakaran pasar.

Karena menurut dia, hal itu adalah musibah, sama seperti bencana dan sepanatasnya pihak yang terdekat memberikan pertolongan.

Jefry Noer mengaku kecewa atas kebijakan Kepala BPBD-Damkar Ahmad Mius yang menolak memberikan bantuan atas kejadian kebakaran di Pasar Syariah Ulul Albab pada Kamis (26/2) dini hari.

Padahal, demikian Jefry, jarak Kantor BPBD-Damkar Pekanbaru hanya beberapa kilometer, namun mereka tidak memberikan pertolongan dengan alasan adanya kebijakan baru. "Kalau memang harus bayar, kami bayar berapa biaya operasional dari upaya pemadaman itu. Ini adalah misi kemanusiaan, bukan lagi kewilayahan," katanya.

Untuk mengantisipasi peristiwa tersebut terulang, Jefry Noer telah meminta pihak Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar Irtarius untuk membuka posko pemadam dan menempatkan mobil pemadam di wilayah tersebut.

Kebakaran di Pasar Syariah Ulul Albab kemarin telah menyebabkan kerugian hingga jutaan rupiah. Para pedagang di pasar tersebut yang sebagian merupakan warga Pekanbaru mengaku kecewa dengan BPBD-Damkar Pekanbaru yang enggan memberikan pertolongan.

"Saya ini warga Pekanbaru yang berjualan di pasar ini. Tapi justru tidak mendapatkan hak sebagai warga Pekanbaru," kata Junaidi (34), pedagang di Pasar Syariah Ulul Albab.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekanbaru, Riau meminta Wali Kota Firdaus untuk mengevaluasi Kepala BPBD-Damkar setempat Ahmad Mius karena mengabaikan laporan warga berkaitan dengan kebakaran menghanguskan belasan kios Pasar Syariah Ulul Albab.

"Kami menunggu evaluasi pejabat tersebut untuk kemudian memberikan masukan sebagai langkah berbaikan agar kedepan hal seperti ini tidak terulang," kata anggota DPRD Pekanbaru, Nofrizal.

Sebelumnya menurut catatan kepolisian, kebakaran di pasar yang berlokasi di Kecamatan Siakhulu tersebut telah menghanguskan 16 unit kios sehingga mendatangkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Peristiwa itu berlangsung pada Kamis (26/2) pukul 01.00 WIB diduga akibat arus pendek listrik. Tidak adanya bantuan dari BPBD Damkar Pekanbaru juga menjadi salah satu pemicu kebakaran itu meluas.

Nofrizal mengatakan, seharusnya kejadian musibah seperti ini tidak lagi memandang status wilayah, yang terdekat harusnya memberikan bantuan sehingga dampaknya tidak meluas. "Saya rasa Wali Kota Pekanbaru Firdaus akan mengambil langkah berkaitan dengan kasus tersebut. Kami menunggu tindakan tersebut," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar Irtarius menyatakan bahwa untuk memadamkan api di lokasi kejadian pihaknya mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran beserta tim.

Ia mengatakan, pemadaman terlambat karena jarak antara Bangkinang, Ibu Kota Kampar cukup jauh atau perjalanan satu jam menuju lokasi kejadian.

Seharusnya, lanjut dia, pemadaman dapat dilakukan oleh BPBD Damkar Pekanbaru yang jaraknya hanya beberapa kilometer saja. Namun hal itu tidak dilakukan karena berbagai alasan.

Kepala BPBD Damkar Pekanbaru Ahmad Mius saat dikonfirmasi justru "menghilang". Dia sulit ditemui bahkan dilaporkan sejak beberapa bulan terakhir jarang masuk kantor.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan tidak ada hambatan atau halangan untuk penanganan bencana dan juga musibah seperti kebakaran di Pasar Syariah Ulul Albab, Kampar.

"Karena itu musibah, seharusnya pihak terdekatlah yang paling utama memberikan penyelamatan atau pemadaman," katanya.

Soal apakah akan ada tindakan tegas terhadap pejabat yang dianggap lalai menjalankan tugas, Firdaus masih enggan berkomentar.