Pekanbaru, (Antarariau.com) - Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,64 persen pada bulan Februari 2015 karena pengaruh turunnya harga bahan pangan serta pengaruh lanjutan penurunan harga BBM bersubsidi.
Dengan deflasi sebesar 0,64 persen pada Februari, maka laju deflasi kalender Provinsi Riau sebesar 1,24 persen, sedangkan inflasi tahunan sebesar 6,34 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Mawardi Arsyad, di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan, angka deflasi didapatkan dari gabungan perhitungan di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan (Kabupaten Indragiri Hilir). "Ketiga kota tersebut mengalami deflasi," ujarnya.
Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan yakni sebesar 0,95 persen, diikuti oleh Dumai 0,68 persen dan Pekanbaru 0,60 persen. Deflasi terjadi karena adanya pengaruh dampak penurunan harga BBM bersubsidi pada awal tahun lalu yang membuat harga kelompok bahan pangan turun 1,58 persen.
"Selain itu, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan juga turun sebesar 2,74 persen," ujarnya.
Sementara itu, lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi. Kelompok tersebut antara lain dari makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasi sebesar 0,77 persen, kelompk pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,33 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen. Kemudian kelompok sandang juga inflasi 0,18 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik dan gas dan bahan bakar inflasi 0,08 persen.
"Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain bensin, cabai merah, beras, angkutan udara, cabai hijau, daging ayam ras, ikan baung, solar, telepon seluler, cabai rawit, jeruk, buncis, ikan gabus, semen, dan semangka," katanya.
Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung Indeks Harga Komsumen (IHK), semua kota mengalami deflasi dengan yang tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 2,35 persen. Kemudian diikuti oleh Lhokseumawe dan Padang masing-masng 2,07 persen dan Sibolga sebesar 2,04 persen.
Sedangkan, deflasi terendah terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,29 persen, Tanjung Pinang 0,43 persen, dan Palembang sebesar 0,48 persen.
Berita Lainnya
Kurs rupiah melemah dipengaruhi indikator ekonomi AS yang kokoh
19 April 2024 10:29 WIB
Prabowo Subianto imbau pendukung tak lakukan aksi damai di MK
19 April 2024 10:25 WIB
BKKBN Riau serahkan Rp5,9 miliar untuk Rokan Hulu dukung program KB
18 April 2024 20:31 WIB
Lepas keberangkatan 68 kafilah, ini pesan Bupati Bengkalis
18 April 2024 19:27 WIB
Pohon tumbang di Jalan Tomang Raya akibat akar yang sudah busuk
18 April 2024 17:00 WIB
Retno Marsudi tegaskan Indonesia tak ingin melihat eskalasi konflik di Timur Tengah
18 April 2024 16:42 WIB
Sambut Hari Bakti Pemasyarakatan, Kanwil Kemenkumham Riau gelar donor darah
18 April 2024 16:28 WIB
53 rumah WNI bakal direlokasi pasca-kesepakatan batas Indonesia - Malaysia
18 April 2024 16:22 WIB