Produk Perikanan Tangkap Riau 94.000 Ton

id produk perikanan, tangkap riau, 94000 ton

Produk Perikanan Tangkap Riau 94.000 Ton

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Kelauatan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau menyatakan produksi perikanan tangkap yang dihasilkan para nelayan baik modern maupun tradisonal di daerah tersebut baru mencapai 94.000 ton sepanjang 2014.

"Saat ini produksi ikan laut masih kecil yakni sekitar 94 ribu ton per tahun. Padahal potensi lestari di wilayah penangkapan perikanan mulai dari Selat Malaka sampai Selat Karimata sekitar 1,5 juta ton per tahun," papar Kepala DKP Provinsi Riau Surya Maulana di Pekanbaru, Senin.

Jika di lihat dari sisi produksi ikan tangkap terutama di wilayah pesisir provinsi tersebut, katanya, maka peluang Riau masih sangat terbuka untuk mengejar ketertinggalan karena lautan yang dimiliki cukup luas terutama Laut Andaman dan Selat Karimata.

Menurut dia, kalau seandainya nelayan di provinsi tersebut dibagi dalam bentuk kuota, maka sekitar 300 ribu ton per tahun bisa didapatkan nelayan

Kesulitan yang dihadapi nelayan Riau selama ini, ujar dia, adalah sulit mendapatkan bahan bakar minyak jenis biosolar terutama di wilayah pesisir seperti Kabupaten Rokan Hilir, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Indragiri Hilir.

Belum lagi kebijakan PT Pertamina yang membatasi penjulan biosolar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Berdasarkan data PT Pertamina Perwakilan Pemasaran Sumbar Riau tahun lalu pemerintah minta para nelayan Riau membeli bahan bakar minyak subsidi jenis bisolar melalui Agen Premium dan Minyak Solar (APMS), tidak melalui SPBU.

"Kebijakan pembatasan penjualan solar subsidi yang diberlakukan di SPBU mulai berlaku 4 Agustus 2014 dan pihak pemerintah sendiri, meminta kami untuk tidak melayani para nelayan," ujar Kepala Cabang Pertamina Sumbar Riau, Ardyan Adhitia.

Para nelayan di Riau, lanjutnya, diharapkan untuk membeli bahan bakar minyak subsidi jenis biosolar melalui APMS yang tersedia pada beberapa daerah kabupaten/kota di provinsi tersebut dan sebelumnya telah disediakan oleh PT Pertamina.

"APMS di Riau berjumlah 48 unit yang tersebar pada beberapa daerah yang menjadi titik kumpulnya bagi para nelayan di sekitar wilayah Riau pesisir seperti Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir," katanya menjelaskan.